EKONOMIHEADLINEKEPULAUANNEWSREGIONALSUMENEP

APMS Sapeken Sumenep Diduga Jual BBM Tanpa Melalui Dispenser

×

APMS Sapeken Sumenep Diduga Jual BBM Tanpa Melalui Dispenser

Sebarkan artikel ini
APMS Sapeken Sumenep Diduga Jual BBM Tanpa Melalui Dispenser
APMS Sapeken Sumenep Diduga Jual BBM Tanpa Melalui Dispenser

News Satu, Sumenep, Jumat 23 Maret 2018- Salah satu Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di Kepulauan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) diduga menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) tanpa melalui dispenser, melainkan langsung kepada pengecer melalui drum.

Akibat ulah nakal pengelola APMS ini, membuat harga Solar di Kepulauan Sapeken  ditingkat pengecer sebesar Rp 5.500 hingga Rp 5.750/liter, padahal jika stok di APMS ada harganya hanya Rp 5.150/liter.

Penjualan tanpa melalui dispenser ini dilakukan oleh APMS CV. Sumber Alam Makmur milik H. Ardi di Kepulauan Sapeken. Pendistribusian BBM jenis solar dilakukan dengan cara dijual kepada para pengecer yang drumnya telah antri di dermaga Sapeken, kemudian saat kapal tanki datang, drum milik para pengecer tersebut langsung diisi dengan Solar bersubsidi yang seharusnya penjualannya melalui dispenser APMS.

“Memang benar, kami langsung melayani pelanggan di dermaga, namun itu sudah mendapat persetujuan dari pihak kecamatan,” terang H. Ardi pemilik APMS CV Sumber Alam Makmur, Jumat (23/3/2018).

Ia mengatakan, kapasitas tangki yang dimilikinya hanya bisa menampung 20 ton saja, jadi itu yang kita penuhi lebih dulu.

“Selebihnya langsung kami salurkan ke pelanggan tapi yang punya rekom,” ujarnya.

Selain itu, H. Ardi juga membantah jika menjual Solar diatas harga Eceran Tertinggi (HET). Namun jika dilapangan ada harga Solar yang mencapai Rp 5.750/liter itu merupakan harga jual pengecer.

“Memang betul, ada yang menjual 5.750/liter, namun itu dari pengecer ke pembeli bukan harga dari APMS,” ucapnya.

Sementara, warga kepulauan Sapeken mendesak agar Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep maupun Pertamina harus memberikan sanksi tegas pada pengelola APMS. Sebab, mereka telah melanggar aturan dalam pendistribusian BBM bersubsidi kepada masyarakat.

“Saya minta agar Pemkab maupun Pertamina memberikan sanksi pada pengelola APMS yang telah melanggar aturan yang berlaku,” ujar HS warga Kepulauan Sapeken.

Sebab, mereka menduga melambungnya harga BBM jenis solar, akibat ulah nakal para pengelola APMS yang ingin meraup keuntungan lebih. Padahal kebutuhan Solar sangat tinggi bagi masyarakat kepulauan Sapeken yang mayoritas sebagai nelayan.

“Kami mayoritas nelayan dan pasti butuh solar, tapi akibat ulah oknum pengelola APMS CV Sumber Alam Makmur, harganya melambung dan seringkali terjadi kekosongan di APMS, karena stoknya sudah dijual pada pengecer,” pungkasnya. (Roni)

Comment