HEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB SUMENEPREGIONALSUMENEP

Batuan Dipersiapkan Sebagai Kota Baru Di Kabupaten Sumenep

×

Batuan Dipersiapkan Sebagai Kota Baru Di Kabupaten Sumenep

Sebarkan artikel ini
Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan, Deddy Satria Pinandita
Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan, Deddy Satria Pinandita

News Satu, Sumenep, Jumat 4 Desember 2020- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mempersiapkan Kecamatan Batuan sebagai pengembangan kota baru.

Dokumen teknis dan sebagainya telah disiapkan melalui Kajian Perencanaan Kota Baru yang dilakukan oleh konsultan yang digandeng oleh Bappeda Sumenep.

Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi, melalui Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan, Deddy Satria Pinandita, menuturkan, persiapan kota baru itu dianggap penting seiring pertumbuhan penduduk di kabupaten setempat.

“Berdasarkan RTRW Nasional, dulu Sumenep statusnya PKL (Pusat Kegiatan Lokal). Jadi, dalam prosesnya Kecamatan Kota Sumenep berdiri sendiri sebagai pusat kabupaten. Tapi, dengan kebijakan yang baru hasil evaluasi RTRW kabupaten yang saat ini masih dalam tahap evaluasi, statusnya naik menjadi PKW (Pusat Kegiatan Wilayah). Jadi, bukan kecamatan kota saja yang akan menjadi pusat kegiatan, melainkan akan berkembang ke Kecamatan Batuan,” katanya, Jumat (4/12/2020).

Ia juga menjabarkan, seiring pertumbuhan penduduk dan aktifitas manusia, kehadiran kota baru sangat penting agar tidak menumpuk di satu kawasan atau Kota Sumenep. Karena itu, perlu dilakukan pemekaran dan pengembangan area baru sebagaimana diatur dalam UU Nomer 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

Sesuai dengan PP 13 Tahun 2017 tentang RTRWN menyatakan bahwa struktur ruang wilayah di Kabupaten Sumenep berubah dari PKL (Pusat Kegiatan Lokal) menjadi PKW tau Pusat Kegiatan Wilayah.

“Maka atas dasar itulah, Kabupaten Sumenep mengembangkan Pemekaran Wilayah ke arah Kecamatan Batuan sebagai pengembangan Kota Baru,” ungkapnya.

Terbentuknya Kota Baru dilakukan melalui banyak analisa mulai analisa eksternalitas dan integrasi kawasan, analisa kesesuaian lahan, analisa kependudukan, analisa daya tampung, analisa kebencanaan, analisa kebutuhan ruang, analisa sarana, analisa kebutuhan prasarana, analisa aksesbilitas, analisa tapak, analisa intensitas dan analisa dampak.

Berdasarkan hasil kajian tim konsultan yang digandeng oleh Bappeda Kabupaten Sumenep, Kota Batuan diharapkan sebagai kota layak huni dan berkelanjutan. Luas lahan yang akan dikembangkan mencapai 1290,84 hektar.

Indikator kota Layak huni diantaranya tersedianya berbagai kebutuhan dasar masyarakat perkotaan (hunian yang layak, air bersih dan listrik), tersedianya berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial (transportasi publik, taman kota, fasilitas ibadah/kesehatan/ibadah), tersedianya ruang dan tempat publik bersosialisasi dan berinteraksi, keamanan lingkungan, mendukung fungsi ekonomi, social dan budaya serta sanita lingkungan dan keindahan lingkungan.

“Bahkan, nantinya kawasan perkantoran Pemkab Sumenep akan menyatu di satu tempat di Kota Baru tersebut. Jadi, semua OPD akan menjadi satu dalam satu kawasan,” pungkasnya. (Lim)

Comment