News Satu, Sumenep, Minggu 29 Oktober 2017- Puncak Hari Jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ke-748, pada Minggu (29/10/2017) diawali dengan drama kolosal penobatan Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep. Dalam drama kolosal tersebut menceritakan tentang awal terbentuknya Pemerintah Songennep atau Sumenep yang berada di ujung timur pulau garam Madura.
Arya Wiraraja dilantik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269, kemudian dijadikan sebuah awal terbentuknya Kabupaten Sumenep. Selama dipimpin oleh Arya Wiraja, Kabupaten yang berada di ujung timur pulau garam Madura ini mengalami banyak kemajuan. Arya Wiraraja yang merupakan pakar penasehat dan mengatur strategi ini, analisanya cukup tajam dan terarah, bahkan banyak orang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun.
Tidak hanya itu saja, Arya Wiraja pernah menjabat sebagai Demang Kerajaan Singosari, kemudian dipromosikan oleh Kartanegara, Raja Singosari menjadi Adipati Kerajaan Songennep, dan dipromosikan oleh Raden Wijaya menjadi Rakyan Menteri di Kerajaan Majapahit, serta bertugas di Lumajang.
Setelah Arya Wiraraja meninggalkan Songennep, kerajaan dan kekuasaannya diserahkan kepada saudaranya Arya Bangah yang keratonnya di Batuputih pindah ke Banasare. Kemudian Arya Bangah diganti oleh anaknya bernama Arya Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung.
Selanjutnya Arya Danurwendo diganti oleh anaknya bernama Arya asparati, terus diganti pula oleh anaknya bernama Panembahan Djoharsari dan kekuasaannya dipindahkan kepada anaknya bernama Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu, Kecamatan Ambunten. Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang kemudian pindah ke Desa Baragung, Kecamatan Guluk-guluk.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengatakan sajian drama kolosal menandakan bahwa kabupaten tercinta ini memiliki sejarah kekeratonan yang sangat baik, dan menyimpan khasanah budaya tersendiri.
“Kami sangat bangga menjadi bagian penguasa di Pemerintahan Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep, Minggu (29/10/2017).
Acara drama kolosal tersebut, diakhiri dengan penyerahan petaka kepada Bupati Sumenep, A Busyro Karim, yang saat ini masih memimpin dikabupate setempat. Kemudian acara dilanjutkan lagi dengan awal mulanya produksi garam yang dilakukan oleh masyarakat kertasada, Kecamatan Kalianget.
Dalam prosesi penobatan Adipati Arya Wiraraja ini, berbagai kesenian lokal Sumenep juga ditampilkan, seperti Tari Muang Sangkal, Tari Pangesto dan tari topeng dalang. Selain prosesi penobatan Adipati pertama, juga digelar pawai budaya yang diikuti oleh berbagai instansi yang ada di lingkungan Pemkab Sumenep. (Roni)
Comment