HEADLINEMADURANASIONALNEWSPEMERINTAH RISUMENEP

Kiai A’la Basyir; Jokowi Presiden Kedua yang Berkunjung ke Ponpes Annuqayah

×

Kiai A’la Basyir; Jokowi Presiden Kedua yang Berkunjung ke Ponpes Annuqayah

Sebarkan artikel ini
Kiai A'la Basyir; Jokowi Presiden Kedua yang Berkunjung ke Ponpes Annuqayah
Kiai A'la Basyir; Jokowi Presiden Kedua yang Berkunjung ke Ponpes Annuqayah

News Satu, Sumenep, Minggu 8 Oktober 2017- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (8/10/2017). Presiden tiba di Ponpes Annuqayah sekitar pukul 10.45 Wib.

Kiai Abd A’la Basyir, salah satu pengasuh di Ponpes Annuqayah, mengungkapkan, Presiden Jokowi merupakan presiden kedua yang berkunjung ke Annuqayah. Sebelumnya, Presiden ke 4 RI, Abdurrahman Wahid, juga pernah melakukan lawatan ke Annuqayah saat menjabat sebagai Presiden.

“Presiden Jokowi merupakan presiden kedua yang berkunjung ke Annuqayah setelah Gusdur,” kata kiai Abd A’la Basyir, saat memberikan sambutan atas nama masyaikh Annuqayah, Minggu (8/10/2017).

Menurutnya, kedatangan presiden ke tujuh ini menjadi kebanggaan tersendiri khususnya bagi Ponpes Annuqayah. Sebab, di tengah kesibukan sebagai RI 1, Jokowi menyempatkan waktu untuk berkunjung ke pesantren Annuqayah.

“Terima kasih kepada bapak Presiden, karena menyempatkan waktu untuk berkunjung ke pesantren tradisional ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, kiai yang saat ini menjabat sebagai Rektor UIN Sunan Ampel itu juga menyampaikan curhatan kepada Presiden Jokowi tentang banyaknya lahan di wilayah pantura Sumenep yang dikuasai oleh warga asing. Bahkan, ada sebagian warga yang mengaku tidak bisa masuk ke lahan miliknya sendiri karena sudah dikelilingi lahan milik investor.

Selain itu, nasib para petani tembakau dan garam juga dalam kondisi kurang menguntungkan. Pihaknya berharap kondisi tersebut mendapat perhatian dari pemerintah.

“Informasi yang kami terima banyak lahan sudah dikuasai warga asing. Petenis garam dan tembakau juga dalam kondisi kurang menguntungkan. Mohon ini menjadi perhatian pemerintah,” harap kiai A’la. (Ozi)

Comment