News Satu, Sumenep, Sabtu 26 Agustus 2017- Memasuki musim panen tembakau tahun ini, dua perwakilan gudang yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai melakukan pembelian tembakau rajangan dari petani. Dua gudang tersebut yakni perwakilan perusahaan besar yang berlokasi di Desa Patean dan di Desa Guluk-guluk.
Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun), Abd Hamid, mengatakan, dua gudang tersebut mulai melakukan aktifitas pembelian tembakau petani sejak tanggal 21 Agustus 2017 lalu. Hal itu dilakukan setelah melayangkan surat pemberitahuan pembukaan gudang ke instansi terkait.
“Sudah ada pemberitahuan ke kami. Untuk sementara baru dua gudang yang beroperasi,” kata kepala Bidang Perkebunan, Dispertahortbun Sumenep, Abd Hamid, Sabtu (26/8/2017).
Ia menjelaskan, untuk harga tembakau yang dipatok berkisar antara Rp 28 ribu hingga Rp 50 ribu perkilogram. Hal itu tergantung pada kualitas tembakau yang dijual petani.
“Harga terendah Rp 28 ribu sedangkan harga tertingginya Rp 50 ribu perkilogram,” ujar Hamid.
Menurutnya, para petani tembakau harus menjaga kualitas tembakaunya agar dapat dijual mahal sehingga tidak mengalami kerugian. Apalagi, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat banyak petani harus menanam bibit sampai 2 hingga 3 kali.
“Jangan panen muda atau dicampur dengan tembakau luar. Sebab, kualitas tembakau khususnya yang ada di wilayah pegunungan cukup bagus,” imbuhnya.
Untuk diketahui, realisasi tanam tembakau di Kabupaten Sumenep tahun ini relatif jauh dari target. Dari 21.893 hektar yang diproyeksikan tahun ini, baru terealisasi 14.230 hektar. Kondisi tersebut disebabkan karena faktor cuaca yang sering terjadi hujan sehingga banyak tembakau petani yang mati. (Ozi)
Comment