ARTIKELCAROKCERPENHEADLINENEWSOPINIREGIONALSUMENEP

Carok Dan Celurit Tak Terpisahkan Bagaikan Dua Sisi Mata Uang

×

Carok Dan Celurit Tak Terpisahkan Bagaikan Dua Sisi Mata Uang

Sebarkan artikel ini
Carok Dan Celurit Tak Terpisahkan Bagaikan Dua Sisi Mata Uang Tak
Ilustrasi Carok Dan Celurit Tak Terpisahkan Bagaikan Dua Sisi Mata Uang Tak Terpisahkan

Begitu pula saat melakukan aksi kejahatan, juga menggunakan celurit.Kondisi semacam itu akhirnya, masyarakat Jawa, Kalimantan, Sumatra, Irian Jaya, Sulawesi mengecap orang Madura suka carok, kasar, sok jagoan, bersuara keras, suka cerai, tidak tahu sopan santun, dan kalau membunuh orang menggunakan celurit. Padahal sebenarnya tidak semua masyarakat Madura demikian.

Masyarakat Madura yang memiliki sikap halus, tahu sopan santun, berkata lembut, tidak suka bercerai, tidak suka bertengkar, tanpa menggunakan senjata celurit, dan sebagainya adalah dari kalangan masyarakat santri. Mereka ini keturunan orang-orang yang zaman dahulu bertujuan melawan penjajah Belanda.

Setelah sekian tahun penjajah Belanda meninggalkan pulau Madura, budaya carok dan menggunakan celurit untuk menghabisi lawannya masih tetap ada, baik itu di Bangkalan, Sampang, maupun Pamekasan. Mereka mengira budaya tersebut hasil ciptaan leluhurnya, tidak menyadari bila hasil rekayasa penjajah Belanda.

Terima kasih kepada pembaca newssatu.com yang telah setia selalu mengikuti informasi terbaru, dari sabang sampai merauke, baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat maupun yang berada diluar pulau Jawa, serta para warga Indonesia yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. (RN)

Comment