HEADLINEHUKRIMJATIMKRIMINALMADURANEWSNEWS SATUREGIONALSUMENEP

Dilaporkan Polisi, Kades Sapeken Klaim Tamparan Ke Warga Hanya Pembinaan

×

Dilaporkan Polisi, Kades Sapeken Klaim Tamparan Ke Warga Hanya Pembinaan

Sebarkan artikel ini
Dilaporkan Polisi, Kades Sapeken Klaim Tamparan Ke Warga Hanya Pembinaan
Dilaporkan Polisi, Kades Sapeken Klaim Tamparan Ke Warga Hanya Pembinaan

Sumenep, Rabu 20 Agustus 2025 | News Satu- Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Kepala Desa (Kades) Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Joni Junaidi, kini tengah menjadi sorotan publik. Seorang perempuan berinisial ND (21) melaporkan sang kades ke Polsek Sapeken pada Kamis (14/8/2025), usai mengaku mendapat perlakuan kasar saat berada di sekitar dermaga baru.

Menurut pengakuan ND, insiden itu terjadi pada Rabu (13/8/2025). Ia mengaku ditampar oleh Kades Sapeken tanpa alasan yang jelas.

“Beliau bertanya kapan saya datang, lalu pipi saya ditempeleng. Makanya saya lapor polisi,” ujar ND saat ditemui wartawan, Rabu (20/8/2025).

Nadia menegaskan dirinya tidak memiliki hubungan pribadi dengan Joni. Ia menduga penampilannya—yang dianggap tidak sesuai dengan norma setempat—menjadi pemicu tindakan tersebut.

Versi Kades Sapeken: “Itu Bukan Penganiayaan, Tapi Pembinaan”
Menanggapi laporan itu, Kades Sapeken Joni Junaidi tidak membantah adanya insiden. Namun, ia menolak jika tindakannya dikategorikan sebagai penganiayaan.

“Itu pembinaan saya selaku kepala desa ke warga. Tujuannya menjaga nama baik desa,” tegas Joni.

Menurutnya, penampilan Nadia yang dinilai terbuka dan bertato bertentangan dengan norma agama serta budaya masyarakat Sapeken. Ia mengklaim tindakannya merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial sebagai seorang pemimpin desa.

“Sapeken ini bukan desa biasa. Kami punya tanggung jawab menjaga marwah Islam. Kalau ada yang melanggar, tentu kami tegur,” tambahnya.

Joni juga menyinggung bahwa pada 2024 lalu, Nadia pernah menandatangani surat pernyataan agar berpakaian sopan ketika berada di Sapeken. Namun, pernyataan itu dinilainya tidak dipatuhi.

Dukungan Tokoh Agama
Menariknya, Joni mengaku sudah dipanggil oleh tokoh agama Sapeken, KH. AD Dailamy Abuhurairah, setelah kejadian ini ramai dibicarakan. Alih-alih menegur, sang kiai justru disebut mendukung langkah kades.

“Beliau mengingatkan saya untuk terus menegakkan program Sapeken Bersatu dan Sapeken Ibadah. Jadi langkah saya dianggap sejalan dengan visi menjaga moral desa,” ucap Joni.

Polisi Turun Tangan
Kapolsek Sapeken, AKP Taufik, membenarkan adanya laporan yang diajukan Nadia.

“Benar, ada laporan dari Nadia dengan terlapor Joni. Saat ini masih kami proses sesuai prosedur hukum yang berlaku,” ungkapnya.

Polisi menyatakan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan menegaskan akan menangani perkara tersebut sesuai hukum yang berlaku. (Robet)

Comment