Sumenep, Kamis 4 September 2025 | News Satu- Menjelang puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Jumat (10/4/2025) atau 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) memperketat pengawasan harga serta ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional.
Kepala DKUPP Sumenep, Moh. Ramli, menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan pemantauan langsung di Pasar Anom dan Pasar Bangkal.
“Dalam menjaga stabilitas harga dan stok bahan pokok, kami juga menggelar operasi pasar murah di kecamatan bekerja sama dengan Bulog dan berbagai pihak, terutama di momentum keagamaan seperti Maulid Nabi,” kata Ramli, Kamis (4/9/2025).
Ramli menjelaskan bahwa pemantauan ini bukan hanya soal harga, tetapi juga bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah. Hasil pemantauan dilaporkan langsung ke pusat melalui sistem aplikasi resmi, sehingga data pergerakan harga bisa dimonitor secara real time.
Selain pasar daratan, distribusi logistik ke wilayah kepulauan menjadi fokus penting. Mengingat cuaca dan transportasi sering menjadi kendala, Pemkab Sumenep memperkuat sinergi dengan OPD teknis agar ketahanan pangan di kepulauan tetap terjaga.
“Kami meminta pedagang tidak melakukan penimbunan, sementara masyarakat diimbau tidak melakukan panic buying yang justru bisa memicu kenaikan harga,” tegas Ramli.
Tradisi memperingati Maulid Nabi di Madura, termasuk Sumenep, identik dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga, khususnya beras, minyak goreng, gula, dan daging. Jika tanpa kontrol, lonjakan permintaan dapat mendorong inflasi lokal.
Langkah Pemkab Sumenep lewat operasi pasar murah, sinergi lintas OPD, hingga distribusi ke kepulauan merupakan upaya strategis untuk, Menjaga daya beli masyarakat, Menjamin stok pangan aman, Mencegah gejolak harga saat momentum keagamaan, dan Memberi rasa aman kepada konsumen dan pedagang. (Robet)
Comment