Lanjut Hairul Anwar, mungkin pada saat itu memang ada kesalahan dalam memasukkan data atau memang ada yang sengaja agar dirinya tidak masuk dalam DCS, dengan dalih persaingan dalam dunia Politik.
“Saya berpikir Positif saja,” ujarnya.
Tidak surut dengan dugaan adanya pencekalan dari internal PAN dalam pencalonannya sebagai Calon Anggota DPRRI. Hairul Anwar terus menujukkan loyalitasnya terhadap Partainya. Bahkan, ia bertekad untuk membesarkan PAN di Kabupaten Sumenep.
“Saya akan terus berbuat untuk PAN, bahkan PAN harus besar di Bumi Sumekar ini,” tandasnya.
Keinginan yang kuat untuk membesarkan PAN berada dalam jiwanya. Bahkan, pada saat Pandemi Covid-19 terus melakukan gerakan dengan membawa BM DPD PAN Sumenep, yakni melakukan pembagian masker, APD dan bagi-bagi sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Dengan gerakannya tersebut, banyak masyarakat mendoronga Hairul Anwar untuk maju dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada tahun 2020. Namun, hal tersebut tidak membuat Hairul Anwar tergoda untuk maju.
“Saya berbuat itu sebagai bentuk kepedulian saya kepada masyarakat. Untuk masalah Pilbup 2020 belum kepikiran untuk maju,” ucap Hairul Anwar waktu itu.
Banyaknya suara dari masyarakat agar Hairul Anwar maju pada Pilkada 2020, akhirnya sejumlah Kader Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Sumenep, mendorong agar untuk maju. Bahkan, Malik Efendi yang pada waktu itu dipercaya DPP PAN untuk maju pada Pilbup 2020, juga merekomendasi Hairul Anwar untuk maju, setelah mengembalikan surat rekomendasi dirinya sebagai Calon dari PAN ke DPP.
“Pak Malik juga mendorong saya, dan sejumlah kader DPD PAN Sumenep juga berpendapat yang sama dengan pak Malik. Jadi, jika memang dari Partai menginginkan saya maju, ya saya siap,” tegas Ketua Kadin Sumenep ini.
Majunya Hairul Anwar pada Pilbup 2020, rencananya akan disandingkan dengan Fattah Jasin yang mendapatkan rekomendasi dari PKB. Bahkan, sejumlah kader PAN juga telah mendeklarasikan diri untuk mendukung Fattah Jasin-Hairul Anwar pada Pilbup 2020.
“Ya, memang rencananya begitu. Tapi menunggu PKB dulu apakah mau berkoaliasi atau tidak,” ungkapnya.
Comment