Hadapi Radikalisme, Anggota DPR RI Said Abdullah Tegaskan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan

Sumenep, Rabu 24 Desember 2025 | News Satu- Penguatan ideologi kebangsaan dinilai menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman radikalisme dan disintegrasi nasional. Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Timur XI (Madura), MH. Said Abdullah, menegaskan komitmennya memperkokoh ketahanan ideologi bangsa melalui Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa dan pemuda, serta menghadirkan dua narasumber, Fahrur Rosy dan Roni Ardiyanto. Sosialisasi juga didampingi dua tenaga ahli Said Abdullah, yakni Moh. Fauzi, M.Pd., dan Slamet Hidayat, S.H.

Narasumber Fahrur Rosy menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan fondasi mental paling mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, Empat Pilar berfungsi sebagai perekat persatuan sekaligus penjaga harmoni sosial di tengah keberagaman Indonesia.

“Empat Pilar Kebangsaan adalah landasan utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Pilar inilah yang menjaga persatuan dan perdamaian bangsa Indonesia,” ujar Fahrur, Rabu (24/12/2025).

Ia menjelaskan, konsep Empat Pilar Kebangsaan dipopulerkan oleh MPR RI sebagai respons atas berbagai persoalan kebangsaan pascareformasi, mulai dari melemahnya pemahaman ideologi hingga meningkatnya ancaman radikalisme, terorisme, dan konflik sosial.

“Pasca reformasi, kita menghadapi tantangan serius berupa radikalisme dan potensi disintegrasi bangsa. Karena itu, penguatan Empat Pilar menjadi keharusan agar Indonesia tetap kokoh,” tegasnya.

Fahrur juga menekankan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, termasuk Islam. Justru, nilai-nilai Pancasila sejalan dengan ajaran agama dan telah hidup di masyarakat Nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka.

“Pancasila bukan milik satu golongan. Nilai-nilainya sejalan dengan ajaran agama, sehingga tidak tepat jika Pancasila selalu dibenturkan dengan agama,” katanya.

Sementara itu, narasumber Roni Ardiyanto menyampaikan bahwa meskipun Indonesia kerap dilanda dinamika sosial dan politik, bangsa ini tetap berdiri kokoh karena berpegang pada Empat Pilar Kebangsaan.

“Indonesia sering disebut gonjang-ganjing, namun faktanya negara ini tetap kuat. Salah satu sebabnya karena kita memiliki Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi bersama,” ujarnya.

Roni menegaskan bahwa Pancasila merupakan hasil konsensus para pendiri bangsa untuk mengakomodasi keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia. Di dalamnya terkandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Ia juga menyoroti peran Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi hidup yang menjamin perlindungan hak warga negara serta mengatur pembagian kekuasaan agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.

“UUD 1945 adalah janji negara kepada rakyatnya, mulai dari perlindungan hingga kesejahteraan. Konstitusi ini harus dipahami dan dijaga bersama,” tandasnya.

Melalui kegiatan tersebut, Said Abdullah berharap generasi muda Madura memiliki ketahanan ideologi yang kuat, memahami nilai kebangsaan secara utuh, serta mampu mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Robet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses