News Satu, Sumenep, Jumat 25 Juni 2021- Setelah dilakukan rapat dengan Satgas Covid-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada hari ini, Jumat (25/6/2021) memberlakukan Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM) bagi masyarakat yang akan bepergian ke luar kota.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzim SH, MM mengatakan, untuk memastikan semua pihak bergerak cepat untuk melayani masyarakat, dirinya langsung melakukan pemantauan dilapangan apakah semua ASN Sumenep sudah bergerak cepat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan pergi ke luar kota.
“Pelayanan kepada masyarakat harus dijadikan prioritas utama, jadi saya pantau langsung pada hari pertama pemberlakukan SIKM,” ujar Bupati Fauzi.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Sumenep ini, Pemberlakuan SIKM tersebut tidak lain untuk melindungi masyarakat yang akan bepergian ke luar kota, karena dikhawatirkan akan dilakukan rapid tes kembali saat bepergian ke Kabupaten lain. Sehingga, pada saat bepergian ke luar kota yang memberlakukan penyekatan, tidak perlu dilakukan rapid tes lagi, karena sudah mengantongi SIKM.
“Hanya dengan ini, saya bisa melindungi rakyat yang akan bepergian ke luar kota. Jika sudah dapat SIKM, maka tidak perlu lagi di rapid dan tinggal menunjukkan surat itu,” ucap Bupati Fauzi yang kini juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini.
Lanjut Bupati termuda yang menjabat di Sumenep ini, bagi masyarakat tidak perlu khawatir bagaimana cara mendapatkan SIKM, karena pihaknya sudah mempersiapkan petugas dari Kecamatan di seluruh Puskesmas yang ada untuk mempermudah dalam pengurusannya dan mendapatkan swab antigen gratis.
“Cukup datang ke puskesmas membawa kartu identitas, hendak ke kota mana, kemudian tim medis akan melakukan swab tes, jika hasilnya negatif, petugas dari kecamatan akan langsung memberikan SIKM. Itu berlaku 7 hari,” tukasnya.
Bupati yang dikenal dekat dengan rakyatnya ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama-sama dalam penekanan penyebaran covid-19 di Kabupaten Sumenep.
“Kita harus cepat mengantisipasi, agar tidak beresiko. Setiap hari kita lakukan vaksinasi juga, termasuk di desa-desa yang akan menggelar Pilkades, biar tidak lahir klaster baru. Antisipasi ini kita belajar ke kasus yang Bangkalan, jadi kita bergerak bersama-sama, untuk menekan meluasnya virus ini,” pungkasnya. (Lim)
Comment