News Satu, Sumenep, Kamis 19 Oktober 2017- Meski proses rekrutmen panitia pengawas pemilihan umum kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih memasuki tahap enam besar, namun nama-nama yang diprediksi akan lolos di tiap kecamatan sudah beredar di kalangan masyarakat. Bahkan, sebagian kalangan menilai bahwa rekrutmen Panwascam yang dilakukan oleh Panwaskab setempat sarat dengan titipan.
SH, salah satu peserta seleksi Panwascam Sumenep mengungkapkan, tes tulis yang diselenggarakan pada hari Senin (9/10/2017) lalu hanya sebatas formalitas.
“Terselenggaranya tes sepertinya hanya formalitas, terbukti pengumuman hasil tes tulis tidak disertai dengan nilai, bisa saja kan tes tidak dikoreksi, karena nama-nama ‘titipan’ sudah ada,” kata salah satu peserta, berinisial SH, Kamis (19/10/2017).
Berdasarkan kecurigaan tersebut, pihaknya meminta Bawaslu Provinsi Jawa Timur dan seluruh pihak yang berwenang untuk mengevaluasi keputusan yang dinilai tidak prosedural tersebut mengingat tahapan rekrutmen saat ini masih berlangsung.
“Jangan sampai 162 peserta yang mengikuti tes wawancara tidak dipermainkan nasibnya. Soalnya saya dengar kabar bahwa sekarang sudah ada orang-orang yang pasti lulus. Bahkan nama-namanya sudah beredar,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkap oleh ketua IKA UINSA Korda Sumenep, Hambali Rasidi. Bahkan, ia mengaku juga mendengar isu tentang adanya saling ‘booking’ Kecamatan antar Komisioner Panwaskab Sumenep.
Menurutnya, aksi booking Kecamatan tersebut yakni komisioner saling bersepakat untuk mengisi penuh orang-orang pilihannya di kecamatan tertentu. Isu booking atau borong kecamatan ini sudah santer terdengar meski saat ini masih tahapan enam besar yang lolos seleksi tes tulis.
“Saya dengar kabar di Kecamatan Gili Genting dan Bluto disepakati akan diisi penuh orangnya Hosnan, di Kecamatan Batang-batang dan Pasongsongan akan diisi orangnya Imam, begitu juga di Kecamatan Gayam saya juga dengar sudah disepakati akan diisi full orangnya Wahyu”, terang Hambali Rasidi yang mengaku banyak menerima pengaduan pasca hasil test tulis Rekrutmen Panwascam.
Hambali menjelaskan, Kecamatan Gili Genting dan Bluto menjadi pilihan bookingan Hosnan karena Ketua Panwaskab Sumenep ini kelahiran Gili Genting dan kawin ke Bluto, sedangkan Wahyu, anggota Panwaskab Sumenep memiliki istri asal Kecamatan Gayam, dan Imam anggota Panwaskab kelahiran Batang-batang dan beristri ke Pasongsongan.
“Ini isu yang saya dengar, semoga kabar ini salah yang dibuktikan dengan hasil pengumuman tiga besar bukan orang-orang yang ramai dibicarakan untuk lolos”, tambahnya.
Dikatakan Hambali, isu booking atau borong kecamatan sudah banyak orang dengar, sehingga Hambali merasa risih karena dinilai terlalu fulgar, indikatornya ia tunjukkan sejumlah nama-nama yang bakal lolos sebagai tiga anggota Panwascam.
“Saya disodori banyak nama yang bakal lolos sebagai anggota Panwascam, termasuk yang di Kecamatan Gili Genting dan kecamatan lainnya, semoga nama-nama yang beredar ini tidak benar, kalau nama-nama yang beredar benar lolos di tiga besar, lantas saya harus ngomong apa? Apakah saya harus katakan Rekrutmen Panwascam Sumenep transparan dan jurdil (jujur dan adil), gitu?”, imbuhya.
Nama-nama yang diprediksi bakal lolos sebagai anggota Panwascam dari hasil temuan IKA UINSA, Kecamatan Bluto ada FD dan WL (inisial), Kecamatan Batu putih EO, RN, SI, Kecamatan Dungkek AF, AD, Kecamatan Ganding AN, AT, Kecamatan Guluk Guluk MD, SE.
Selain itu ada juga di Kecamatan Lenteng AF, AH, Kecamatan Saronggi, TM, Kecamatan Pragaan EM, MH, Kecamatan Manding SM, Kecamatan Kota KD, SN, Kecamatan Gili Genting AZ, AR, SD, Kecamatan Nonggunong PW, Kecamatan Gayam ZA, Kecamatan Dasuk, MR, RE, HS, Kecamatan Ambunten, AG, SY, MH, Kecamatan Pasongsongan AM.
Menanggapi hal itu, Ketua Panwaskab Sumenep, Hosnan Hermawan menepis isu tentang adanya titipan dan booking Kecamatan tersebut. Ia menegaskan, hasil test tulis peserta rekrutmen Panwascam kemarin sudah dilakukan semaksimal mungkin dan sesuai dengan hasil tes calon peserta.
“Yang beredar di luar itu kan hanya isu, peserta yang lolos itu sudah sesuai dengan hasil test”, ujar Hosnan.
Bahkan, dari enam peserta yang dinyatakan lulus di masing-masing kecamatan, lanjutnya, tidak ada satupun titipan dari pihak manapun, itu murni dari hasil test tulis peserta kemarin.
“Test tulis itu yang menjadi barometer kami (komisioner, red), dipersilahkan kaji ulang yang masuk enam besar di masing-masing kecamatan, kami tiga komisioner tidak pernah berstatemen seperti itu”, imbuhnya. (Roni)
Comment