Sementara, Kepala Dinas PUTR Sumenep Eri Susanto memaparkan, untuk pembangunan jalan dialokasikan sekitar Rp 56,9 miliar. Dari dana itu, 60 persen untuk kepulauan dan 40 persen untuk daratan.
“Alhamdulillah, DAK fisik tahun 2024 ini, khususnya pembangunan, sudah bisa diarahkan ke kepulauan,” ucapnya.
Selama ini, DAK tidak bisa difokuskan di kepulauan karena jalan di pulau tidak termasuk kategori jalan nasional. Namun, mulai tahun 2024, Pemkab Sumenep sudah mengupayakan agar kepulauan sudah bisa jadi sasaran alokasi dana dari pemerintah pusat.
“Anggaran yang bersumber dari DAK sebesar Rp 11 miliar untuk untuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayah kepulauan. Tahun 2024 ini, total anggarannya sekitar Rp 14 miliar lebih untuk kepulauan,” ujarnya.
Eri Susanto juga menyatakan, untuk pembangunan di wilayah Kepulauan tidak hanya pada pembangunan infrastruktur jalan. Melainkan juga ada program sanitasi atau program air bersih dan irigasi yang anggarannya.
“Porsi anggaran DAK di kepulauan lebih besar dibanding daratan untuk menunjukkan perhatian pemkab terhadap kepulauan juga cukup besar,” tukasnya.
Ia menambahkan, untuk wilayah daratan juga ada pembangunan infrastruktur jalan mulai dari Lenteng barat sampai Ganding dianggarkan sebesar Rp 20 miliar. Sedangkan untuk, pembangunan jalan dari Saronggi hingga lenteng sebesar Rp 17 miliar.
“Semua program pembangunan infra struktur jalan tersebut bisa terlaksana secara maksimal, sehingga akses bisa dinikmati oleh masyarakat,” imbuhnya. (Robet)
Comment