News Satu, Sumenep, Kamis 7 Oktober 2021- Jelang musim tanam, para petani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan ketersediaan pupuk bersubsidi.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Bluto, Sumenep, Para petani mulai mengeluh atas kelangkaan pupuk bersubsidi menjelang musim tanam. Kelangkaan tersebut akan berakibat pada sektor produksi akan menurun.
Ach. Naufil MS, Anggota Komisi II DPRD Sumenep kengatakan, para petani mendatangi dirinya soal kelangkaan pupuk bersubsidi.
Mereka mengaku sulit untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, seperti pupuk jenis Urea. Bahkan sekalipun petani tersebut telah terdaftar sebagai anggota Kelompok Tani (Poktan).
“Informasi yang disampaikan pada kami, di Kecamatan Bluto pupuk mulai langka,” kata Politisi Muda dari PKB Sumenep ini, Kamis (7/10/2021).
Setelah dilakukan koordinasi dengan sejumlah Poktan, panjut Naufil, kelangkaan tersebut salah satunya karena kuota pupuk yang mestinya di tebus tidak sesuai kebutuhan.
Dia mencontohkan, terdapat salah satu Poktan yang hanya diberi jatah pupuk jenis urea sebanyak satu ton, padahal kebutuhan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diajukan sebanyak enam ton dalam satu kali musim tanam.
Rasio pemupukan untuk tanaman jagung, Perhektarnya membutuhkan kurang lebih sekitar 6 Kwintal urea dan phonska.
“Itu dengan tiga kali pemupukan. Sementara jatah pupuk hanya 1 ton ketika dibagi ke semua anggota tidak cukup. Mereka bingung dan mengadu pada kami,” beber Naufil saat menceritakan ulang keluhan petani.
Naufil menambahkan, berdasarkan pengakuan sejumlah petani kelangkaan pupuk tersebut sering kali terjadi. Sehingga masyarakat mengaku kebingungan untuk mendapatkan pupuk dibawah.
“Tentu ini menjadi PR bagi kami, kami tidak mungkin tinggal diam. Pasti kami telusuri nanti,” jelasnya.
Naufil mengaku jika nantinya ditemukan adanya kejanggalan maka tidak akan segan membawa persoalan itu ke ranah hukum.
“Persoalan ini tidak bisa dibiarkan, jika ada penyelewengan itu pidan karena pupuk itu disubsidi menggunakan uang negara,” pungkasnya.(Hodri)
Comment