Sumenep, Senin 10 November 2025 | News Satu- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus memperkuat upaya pemberantasan penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui program Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOS TBC). Langkah ini menjadi prioritas setelah Sumenep tercatat sebagai daerah dengan kasus TBC tertinggi kedua di Jawa Timur.
Bupati Sumenep, Dr. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH, menegaskan bahwa kondisi fluktuatif penemuan kasus TBC selama tiga tahun terakhir menunjukkan perlunya penanganan sistematis dan kolaboratif lintas sektor.
“Situasi ini perlu penanganan yang bersifat kolektif dari berbagai unsur dengan pola integratif secara multisektoral,” ujar Bupati Fauzi, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, Pemkab Sumenep telah menyiapkan strategi kemitraan lintas sektor untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian TBC di tingkat daerah. Program TOS TBC menjadi tulang punggung dalam kebijakan kesehatan daerah menuju eliminasi TBC tahun 2039.
“Langkah ini merupakan kebijakan strategis dalam upaya penanggulangan kasus TBC menuju eliminasi tahun 2039,” tambahnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumenep, kasus TBC terus mengalami perubahan setiap tahunnya. Pada tahun 2023 tercatat 2.556 kasus, meningkat menjadi 2.589 kasus pada 2024, dan hingga akhir Oktober 2025 telah ditemukan 2.209 kasus.
Bupati Fauzi menyebut, untuk mencapai target eliminasi TBC, dibutuhkan dukungan multisektoral — mulai dari kalangan akademisi, dunia usaha, komunitas, hingga media.
“Untuk mencapai eliminasi TBC, Pemkab membutuhkan dukungan dari berbagai pihak: akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media,” tegasnya.
Pemkab Sumenep berkomitmen untuk meningkatkan deteksi dini, memperluas akses pengobatan, serta mengedukasi masyarakat agar tidak menganggap remeh gejala TBC. Upaya ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian target Indonesia Bebas TBC 2030 yang ditetapkan pemerintah pusat. (Robet)








Komentar