Sumenep, Sabtu 23 Agustus 2025 | News Satu- Wabah campak kembali mengkhawatirkan warga Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Sumenep, Madura. Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) mencatat sejak Januari hingga Agustus 2025, terdapat 2.035 kasus suspek campak di Sumenep, dengan 17 kasus meninggal dunia. Tragisnya, 16 dari korban meninggal tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
Menyikapi kondisi darurat ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa imunisasi adalah langkah paling efektif mencegah penularan campak. Ia memastikan pemerintah daerah bersama tenaga kesehatan akan menggelar Outbreak Response Immunization (ORI) atau vaksinasi massal mulai 25 Agustus 2025 di seluruh wilayah Sumenep.
“Kita harus belajar dari kasus ini. Imunisasi adalah langkah pencegahan paling efektif. Jangan sampai ada lagi anak yang meninggal hanya karena tidak mendapatkan vaksinasi,” tegas Khofifah usai kunjungan ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Sabtu (23/8/2025).
Pelaksanaan vaksinasi massal akan melibatkan seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas, posyandu, hingga puskesmas pembantu. Program ini dirancang agar tidak ada anak di Sumenep yang tertinggal imunisasi.
Khofifah menekankan, keberhasilan ORI bukan hanya tugas pemerintah dan tenaga kesehatan, tetapi juga membutuhkan dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta orang tua.
“Ini bukan hanya soal kesehatan individu, tetapi menyangkut kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Semua pihak memiliki tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Data menunjukkan bahwa rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap vaksinasi menjadi faktor utama tingginya angka kematian akibat campak. Padahal, penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi dasar lengkap.
Pemerintah Jawa Timur menilai, kurangnya sosialisasi, masih adanya hoaks vaksin, dan minimnya akses kesehatan di daerah terpencil menjadi tantangan serius. Karena itu, pelibatan tokoh agama dan tokoh lokal dianggap sangat strategis untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Melalui vaksinasi massal, Pemprov Jatim menargetkan capaian imunisasi di Sumenep bisa menembus angka maksimal, sehingga rantai penularan bisa diputus.
“Jangan ada lagi anak yang meninggal akibat campak. Vaksinasi adalah bentuk perlindungan untuk generasi mendatang,” pungkas Khofifah. (Robet)
Comment