News Satu, Sumenep, Jumat 21 Juni 2019- Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta Dinas Pendidikan setempat serius memperhatikan persoalan pendidikan Sekolah Dasar di pedesaan. Pasalnya, banyak sekolah SD di pedesaan yang kurang diminati masyarakat sehingga tidak banyak memiliki siswa.
Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Nayatullah Bin Superrang, mengatakan, banyak sekolah khususnya di pedesaan yang saat ini terlihat hidup segan mati pun tak mau. Sebab, dalam prakteknya sekolah tersebut sudah tidak sehat sehingga keberadaannya kurang mendapat perhatian dari masyarakat.
“Muridnya sedikit dan gurunya tidak maksimal. Kondisi seperti ini banyak terjadi di pedesaan atau plosok,” kata anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Nayatullah Bin Superrang, Jumat (21/6/2019).
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena sekolah sudah tidak mendapat kepercayaan dari masyarakat. Sehingga masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya ke lembaga lain yang dinilai lebih maju.
“Baru-baru ini kita dikejutkan dengan berita demontrasi wali siswa yang menuntut agar kepala sekolahnya dipindah. Persoalan ini sudah sangat menghawatirkan,” ungkap H Nayat.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada dinas pendidikan agar serius menyikapi persoalan pendidikan di pedesaan ini. Sekolah-sekolah yang kurang diminati harus dievaluasi. Selain itu, lanjut Nayat, kualitas sekolah juga harus ditingkatkan seperti profesionalisme guru dan pengelolaan sekolah. Jika tidak bisa dimaksimalkan lagi, maka sekolah yang siswanya sedikit harus diregrouping.
“Masyarakat saat ini sudah cerdas menilai lembaga pendidikan, jika tidak berkualitas pasti ditinggal,” imbuhnya. (Ozie)
Comment