News Satu, Sumenep, Selasa 24 September 2019- Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Brigade Rakyat dan Pemuda Nusantara (Bribda) menggelar aksi demonstrasi ke kantor DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur. Dalam aksinya mereka membentangkan beberapa poster kritikan dan meminta agar Pemerintah untuk memperhatikan nasib para petani.
“Dalam rangka memperingati hari Tani Sedunia, kami sengaja menggelar aksi Demo ke Kantor DPRD Sumenep. Dalam hal ini, kami ingin mempertanyakan tentang alih fungsi lahan,” ujar Baihaqi, Korlap Aksi, Selasa (24/9/2019).
Pada saat ini, DPRD bersama Pemkab Sumenep sedang membahas tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW), oleh karena itu, pihaknya akan mengawal agar tidak merugikan para petani.
“Kami akan kawal terus RTRW tersebut, agar para petani tidak dirugikan dan jelas mana saja yang masuk tata ruang hijau,” tandasnya.
Selain itu, lanjuta Korlap Aksi Bribda, pihaknya juga akan mempertanyakan masalah ketersedian pupuk dan pendistribusiannya kepada petani. Sebab, banyak para petani yang kesulitan untuk mendapatkan pupuk.
“Jadi harus jelas dalam pendistribusian pupuk kepada petani,” tukasnya.
Para Mahasiswa ini, langsung diterima oleh Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, KH. Abdul Hamid Ali Munir dan Kepala Dispertahutbun Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto. Didepan para Mahasiswa, Hamid Ali Muni mengatakan, pihaknya akan lebih pro kepada petani dan akan selalu melakukan pengawasan dalam pendistribusian pupuk kepada petani.
“Hingga saat ini, pupuk yang terserap kepada petani kisaran 32 persen. Artinya persediaan pupuk masih mencukupi untuk kebutuhan petani dan tidak bisa dijual bebas. Kami pasti akan selalu melakukan pengawasan dalam pendistribusian tersebut,” ujarnya didepan para pengunjuk rasa.
Ia juga berjanji akan melakukan tindakan tegas, jika ditemukan adanya penyelewengan dalam pendistribusian pupuk di Sumenep. Sedangkan masalah RTRW, DPRD Sumenep akan selalu mengutamakan lahan produktif untuk tidak beralih fungsi.
“Untuk lahan produktif pasti tidak akan dialih fungsikan, karena itu sudah ada di RTRW,” pungkasnya. (Rifqi)
Comment