News Satu, Sumenep, Selasa 2 Februari 2021- Naghfir, pria masa kini yang dianugerahi satu buah hati, yakni Muhammad Zafran Kamil N dari permaisurinya Iftahul Jannah, belakangan ini santer di berbagai media pemberitaan, lantaran ikut andil dalam mengkritisi kebijakan pemerintah, perihal review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2013-2033 di Kabupaten berjuluk kota keris.
Putra dari proses asimilasi yang sah serta diakui Kementrian Agama Republik Indonesia, melalui pasangan bapak Askaryanto, S.H dan Ibu Suhaidiyah ini, lahir di Desa Campaka, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Semenjak menyatakan dirinya menjadi siswa hingga sampai lulus sekolah, dia menghabiskan waktunya selama 6 tahun di salah satu Pondok Pesantren Tarate Sumenep.
“Ketika sudah sampai 2 tahun ada di pondok, saya sudah di angkat jadi pengurus pesantren, yang disitu saya harus belajar bagaimana menata, manajemen waktunya, selain harus bisa menghendel diri sendiri, saya harus bisa mempengaruhi orang lain, baik itu di tingkat MTS maupun ditingkat MA. Selama di pondok saya memang sudah senang ikut organisasi,” ucap Naghfir, Selasa (2/2/2021).
Setelah dia tidak terikat lagi dengan seragam Putih Abu-abunya, melalui semangat yang kuat, akhirnya Naghfir pergi merantau keluar kota untuk melanjutkan jenjang pendidikan Strata satu (S1)nya, di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan selesai dengan meraih gelar S.HI, pada tahun 2014 dengan konsentrasi Hukum Bisnis Syari’ah.
“Setelah itu saya lanjut ke Malang, walaupun secara ekonomi saya tidak ada kemampuan, tapi alhamdulillah berkat dukungan kedua orang tua, saya jadi angkatan pertama penerima beasiswa selama 4 tahun dari Kemendikbud. sangat ketat seleksinya dimana satu jurusan di ambil satu, sementara pendaftarnya waktu itu sebanyak 5 ratus orang,” ceritanya.
Comment