News Satu, Sumenep, Sabtu 11 Mei 2019- Pengembangan Wisata Kesehatan di Kabupaten, Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) mendapatkan perhatisan serius dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Terbukti Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019, telah menganggarkan dana sebesar Rp 60 miliar pengembangan Pelabuhan Dungkek dan pelabuhan Gili Iyang.
Gubernur berharap, pelaksanaan pengembangan dua pelabuhan itu bisa segera dilakukan pihak terkait di pemerintah daerah Kabupaten Sumenep, sehingga masyarakat bisa merasakan program pengembangan pelabuhan di Kecamatan Dungkek. Sebenarnya, Pemprov Jatim telah merencanakan penyerahan dan pelaksanaan bantuan keuangan pengembangan pelabuhan untuk pekerjaannya mulai bulan Maret 2019.
“Namun, kami harus menunda penyerahannya hingga bulan ini, sesuai dengan surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar bantuan keuangan yang berhubungan dengan hibah dan bantuan sosial dilaksanakan setelah Pemilu,” tegas Gubernur Jawa Timur di sela-sela Peletakan Batu Pertama di Pelabuhan Dungkek, Sabtu (11/5/2019).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengucurkan dana hingga mencapai Rp60 miliar, karena di Pulau Gili Iyang merupakan salah satu daerah di Jatim bahkan di Indonesia yang memiliki keistimewaan yang luar biasa.
“Kekayaan yang luar biasa di Indonesia sebenarnya ada di Pulau Gili Iyang, karena pulau itu memiliki kandungan oksigen terbaik di Indonesia, bahkan kandungan oksigen di pulau itu tertinggi ke 2 di dunia setelah Yordania,” imbuhnya.
Gubernur mengungkapkan, pembangunan kualitas infrastruktur di Pelabuhan Dungkek dan Pelabuhan Gili Iyang harus dilakukan secara bertahap, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Pelayanan publik terbaik itu tidak hanya untuk masyarakat Sumenep saja, karena juga ada dunia usaha dan wisatawan yang berkunjung ke pulau oksigen Gili Iyang di Kecamatan Dungkek,” pungkas mantan Menteri Sosial RI ini.
Sementara, Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, Kabupaten Sumenep memiliki lima dermaga atau pelabuhan di kepulauan yang perlu dilakukan pengembangan agar menjadi pelabuhan representatif.
“Lima pelabuhan itu termasuk besar karena banyak kapal yang bersandar di dermaga itu, jadi sudah selayaknya dijadikan pelabuhan representatif guna memudahkan kapal laut bersandar,” ujarnya.
Lima pelabuhan yang perlu dirubah menjadi pelabuhan representatif adalah di Kecamatan Masalembu, Raas, Arjasa (Pulau Kangean), Sapudi dan Kecamatan Sapaken, sehingga diharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pengembangan lima pelabuhan itu.
“Semoga ada program Pemprov Jatim untuk membantu pengembangan pelabuhan lainnya selain pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang, karena kebutuhan masyarakat yang tersebar di Kecamatan Kepulauan,” tutur suami Nurfitriana ini.
Perlu diketahui Kabupaten Sumenep memiliki jumlah pulau mencapai 126 pulau dengan luas laut mencapai 50 ribu kilometer persegi, dan dari 126 pulau itu diantaranya sebanyak 48 pulau berpenghuni dan sisanya sebanyak 78 pulau tidak berpenghuni.
Bupati menyampaikan, pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep memperoleh bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Timur sebesar Rp60 miliar, guna pengembangan pelabuhan Dungkek dan Pelabuhan Gili Iyang, untuk meningkatkan akses penyeberangan ke objek wisata Pulau Oksigen Gili Iyang.
Pada tahun 2018, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan keuangan sebesar Rp1 miliar, peruntukannya pengembangan dermaga wisata di Pulau Gili Labak Desa Kombang Kecamatan Talango.
“Alhamdulillah, atas bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di wisata Gili Labak, para wisatawan bisa langsung sandar di dermaga terutama saat air surut,” pungkasnya. (Ifa)
Comment