HEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB SUMENEPREGIONALSUMENEP

Penutupan Pasar Hewan Di Sumenep Dinilai Awal Kehancuran Ekonomi

×

Penutupan Pasar Hewan Di Sumenep Dinilai Awal Kehancuran Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Penutupan Pasar Hewan Di Sumenep Dinilai Awal Kehancuran Ekonomi
Penutupan Pasar Hewan Di Sumenep Dinilai Awal Kehancuran Ekonomi

News Satu, Sumenep, Senin 12 Juli 2021- Penutupan Pasar hewan yang dilakukan petugas keamanan bersama Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, di pasar Lenteng. Nampaknya menuai protes dari para pedagang sapi, bahkan mereka menilai penutupan tersebut merupakan awal kehancuran dari perekonomian masyarakat kecil.

“Kalau pasar ditutup, tentu perekonomian masyarakat akan lesu,” ujar Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Kambing Sumenep, Samauddin, Senin (12/7/2021).

Penutupan tersebut tidak hanya berimbas kepada pedagang, melainkan juga akan berimbas kepada masyarakat secara umum. Masyarakat akan kewalahan, karena tidak bisa menjual hewan ternaknya. Bagi masyarakat, menjual hewan peliharaannya tidak hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari, melainkan juga untuk mencukupi kebutuhan yang lain. Salah satunya untuk kebutuhan biaya pendidikan anak. Apalagi, saat ini mulai memasuki tahun pelajaran baru.

“Tentu kebutuhan masyarakat sangat banyak, tidak hanya butuh sembako,” tandasnya.

Meski lanjut pria yang akrab disapa Udin itu, masyarakat bisa melakukan transaksi secara online, namun cara tersebut dianggap tidak efektif dan condong merugikan pembeli. Karena proses jual beli hewan berbeda dengan proses jual beli barang lain, seperti sembako dan yang lain.

Proses transaksi hewan kata Udin antara penjual dan pembeli harus bertemu secara tatap muka dengan memperlihatkan barang yang akan dijual atau dibeli. Sehingga calon pembeli mengetahui secara utuh terhadap barang yang akan dibeli, baik dari sisi kesehatan, dan juga kondisi barang yang lain.

“Ia pakai online, pembeli bisa tertipu. Karena barang yang dijual bisa tidak utuh, misalnya sapi atau kambingnya pincang. Jika itu terjadi, pembeli tentu merasa dirugikan,” tukasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap kebijakan penutupan pasar hewan tersebut dikaji ulang. Hal itu kata dia demi menjaga tatanan ekonomi masyarakat lebih baik.

“Carikan solusi lain, yang penting jangan ditutup,” harapnya.

Sebelumnya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sumenep menutup pasar hewan untuk sementara sampai Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selesai. Langkah tersebut sebagai langkah kongkrit untuk mengendalikan penyebaran virus corona yang selama ini terus meningkat. Penutupan dilakukan karena dinilai mengundang kerumunan.

“Kami bersama Forkopimda Kabupaten Sumenep akan terus melakukan koordinasi dan kerjasama yang kompak untuk memutus matarantai penyebaran Covid-19 ini di Kabupaten Sumenep. Maka dari itu semua pasar hewan yang ada di Kabupaten Sumenep untuk sementara ditutup karena mengundang kerumunan massa,” kata AKBP Rahman Wijaya Kapolres Sumenep. (Hodri)

Comment