HEADLINEMADURANEWSPEMERINTAHANPEMKAB SUMENEPREGIONALSUMENEP

Perusahan Besar Akan Tambang Fosfat, NU Sumenep dan Politisi PKB Rapatkan Barisan

×

Perusahan Besar Akan Tambang Fosfat, NU Sumenep dan Politisi PKB Rapatkan Barisan

Sebarkan artikel ini
Perusahan Besar Akan Tambang Fosfat, NU Sumenep dan Politisi PKB Rapatkan Barisan
Perusahan Besar Akan Tambang Fosfat, NU Sumenep dan Politisi PKB Rapatkan Barisan

News Satu, Sumenep, Senin 25 Januari 2021- Salah satu perusahaan besar untuk melakukan penambangan fosfat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, nampaknya mendapat perhatian serius dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam)  MWC NU Kecamatan Pragaan dan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk merapatkan barisan dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan dampak lingkungan maupun ke masyarakat.

Menurut Sekretaris Lakpesdam MWC NU Pragaan, Harir Hidayat, seminar tersebut melibatkan banom Nahdatul Ulama (NU). Hal itu sebagai bentuk refleksi terhadap rencana pengelolaan tambang fosfat di beberapa titik di Kecamatan paling barat Sumenep itu.

“Lembaga ini merasa terpanggil sebagai wujud implementasi dari Islam rahmatan lil ‘alamin. Sebab berdasarkan kajian dari beberapa sumber, tambang fosfat ini memiliki dampak kerusakan lingkungan dan ancaman disharmonisasi sosial masyarakat,” katanya, Senin (25/1/2021).

Ia mengatakan, ini sebagai langkah awal dalam mengantisipasi terjadinya konflik terbuka di masyarakat dan eksploitasi lingkungan seacra berlebihan.

Baca : Perubahan RTRW 2013-2033, Pemkab Sumenep Bela Perusahan Pertambangan Fosfat Atau Masyarakat?

“Untuk mencegah terjadinya konflik terbuka di masyarakat dan ekploitasi lingkungan secara berlebihan adalah tanggung jawab kita sebagai kader NU,” tegas Harir.

Lanjut, Mantan aktivis PMII Yogyakarta itu melanjutkan, pengelolaan tambang tersebut dalam jangka panjang akan merusak stabilitas lingkungan.

“Kami berharap pemerintah desa juga ikut memperjuangkan kepentingan rakyat, dan kelestarian lingkungan Sumenep secara umum,” tukasnya.

Comment