News Satu, Sumenep, Minggu 8 Oktober 2017- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kunjungan kerja ke Ponpes Annuqayah, Minggu (8/10/2017). Disana, Jokowi menghadiri acara peringatan Hari Perdamaian Internasional di Aula As-Syarqawi, Ponpes setempat.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Indonesia ini mengingatkan dan mengajak masyarakat agar menjaga kerukunan dan perdamaian dalam bingkai NKRI. Menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan 714 suku dan 1.100 bahasa dan budaya yang berbeda.
“Bangsa kita adalah bangsa yang besar. Pasti ada tantangan yang harus kita hadapi. Untuk itu, kita harus selalu menjaga kerukunan dan perdamaian agar tidak terjadi pertengkaran sesama anak bangsa,” ujar Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Minggu (8/10/2017).
Untuk mengingatkan akan pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian, Presiden Jokowi membandingkan membandingkan Indonesia dengan Afganistan yang hanya memiliki tujuh suku. Namun, karena sering terjadi konflik dan tidak bisa menjaga perdamaian, Afganistan saat ini terjadi perpecahan hingga lebih 40 kelompok.
“Indonesia harus kita jaga. Meski banyak suku dan budaya, tapi harus tetap dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Presiden ke 7 ini.
Dalam kunjungan ke Ponpes Annuqayah ini, Presiden Jokowi disambut oleh ribuan santri dan masyarakat. Selain itu, Jokowi juga disambut dengan kesenian Sintung, yaitu tarian tradisional khas Sumenep. (Ozi)
Comment