News Satu, Sumenep, Senin 21 Oktober 2024- Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kembali menunjukkan dampaknya bagi sektor kesehatan di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Terbukti pada tahun 2024 ini, RSUD dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, mendapatkan anggaran sebesar Rp 1 miliar.
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, Erliyati, menyatakan bahwa dana DBHCHT tahun 2024 sebesar Rp 1 miliar dialokasikan untuk pengadaan 25 tempat tidur pasien (hospital bed). Langkah ini merupakan bagian dari upaya RSUD memenuhi standar Kamar Rawat Inap Standar (KRIS), sesuai Perpres Nomor 59 Tahun 2024 dan Permenkes Nomor 40 Tahun 2022.
“Pengadaan hospital bed menjadi prioritas kami agar seluruh fasilitas memenuhi standar paling lambat 1 Juli 2025,” jelas Erliyati. Ia menambahkan bahwa beberapa fasilitas saat ini masih belum memadai, dan DBHCHT sangat membantu RSUD dalam meningkatkan kualitas layanan.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, mengajak masyarakat untuk mendukung program ini dengan membeli rokok legal yang memiliki pita cukai.
“DBHCHT disalurkan kembali ke daerah penghasil cukai seperti Sumenep, tidak hanya untuk kesehatan tapi juga untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Menurut Dadang, alokasi DBHCHT dibagi 50 persen untuk kesejahteraan masyarakat, 10 persen untuk penegakan hukum, dan 40 persen untuk kesehatan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.07/2021.
“Melalui pemanfaatan DBHCHT, kami berharap dapat terus meningkatkan fasilitas kesehatan dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Robet)
Comment