News Satu, Sumenep, Kamis 7 November 2024- Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH Said Abdullah, kembali menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep, dengan menyapa para petani, guru ngaji, dan anak yatim.
Tak hanya sekadar menyapa, Said Abdullah membantu para kelompok tani (Poktan) dan guru ngaji serta santunan untuk anak yatim. Bagi Said, langkah ini lebih dari sekadar bantuan, melainkan bentuk dukungan nyata bagi dua pilar penting bangsa petani sebagai penjaga ketahanan pangan dan guru ngaji sebagai pembentuk moral generasi muda.
Di hadapan masyarakat, Said Abdullah menegaskan betapa pentingnya mushola dan pendidikan agama di Sumenep dalam membentuk karakter anak bangsa.
“Pendidikan agama di musala adalah landasan bagi pendidikan kebangsaan yang kuat. Di sinilah karakter generasi muda kita terbentuk, dan oleh karena itu, perhatian terhadap musala serta pengajarnya harus ditingkatkan,” kata Politisi senior PDI Perjuangan ini, Kamis (7/11/2024).
Bagi Said, guru ngaji adalah penjaga moralitas dan budaya lokal, yang telah berjasa dalam menanamkan nilai-nilai luhur pada masyarakat sejak dini. Dukungan yang diberikan tak hanya sekadar materi, tetapi juga sebagai pengingat bahwa peran guru ngaji perlu diperkuat untuk mempertahankan akhlak dan jati diri masyarakat Madura.
Dalam pandangannya, pertanian Madura memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat tanah yang subur dan berbagai hasil bumi unggulan. Namun, Said menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan kedaulatan pangan yang kuat. Tanpa kebijakan yang benar-benar berpihak pada petani, menurutnya, kesejahteraan mereka akan sulit terwujud.
“Jika kita mengabaikan kebijakan yang mendukung petani, kita akan kehilangan kesempatan besar untuk membangun ketahanan pangan lokal yang kuat,” ujarnya.
Said menyoroti perlunya subsidi, akses permodalan, dan inovasi pertanian untuk memperkuat posisi petani di Madura. Dengan langkah ini, Madura diharapkan dapat menjadi wilayah yang mandiri dalam ketahanan pangan, mampu memenuhi kebutuhan lokal tanpa bergantung pada daerah lain.
Said Abdullah yang merupakan politisi asal Sumenep, Madura ini, berjanji akan terus memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang pro Madura. Dukungan kepada petani dan guru ngaji bukan sekadar bantuan insidental, melainkan bagian dari visi besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Madura.
“Kehadiran saya di sini bukan sekadar formalitas. Saya datang untuk memastikan bahwa pemerintah hadir bagi petani dan guru ngaji. Sebab, mereka yang berada di garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan dan moralitas bangsa,” pungkas Said Abdullah. (Robet)
Comment