Surabaya, Kamis 4 September 2025 | News Satu- Suasana berbeda mewarnai beberapa titik jalanan Kota Surabaya, Jawa Timur. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama atau akrab disapa Ning Lia, turun langsung membagikan bunga kepada masyarakat, khususnya emak-emak, sebagai ajakan menjaga kedamaian dan menolak kekerasan.
Dengan senyum hangat, Ning Lia juga membacakan puisi bertema Ibu Pertiwi yang menggambarkan keresahan sekaligus harapan bangsa. Puisi tersebut membuat suasana haru dan mendapat sambutan meriah dari warga.
“Terima kasih Ning Lia, puisinya menyentuh tapi tetap full senyum,” ujar Ana Ramlah, warga Surabaya, Kamis (4/9/2025).
Menurut Ning Lia, aksi sederhana membagikan bunga adalah simbol soft power untuk meredakan ketegangan pasca aksi demonstrasi beberapa hari lalu yang diwarnai tindakan destruktif.
“Bunga melambangkan kesejukan, ketulusan, dan kehidupan. Aksi apapun seharusnya menjadi ruang ekspresi yang membangun, bukan merusak. Karena fasilitas umum dan negara adalah milik rakyat juga,” tegas keponakan Khofifah Indar Parawansa, Gubernu Jatim ini.
Aksi Ning Lia dapat dikaitkan dengan Peace Theory Johan Galtung. Ia menekankan kedamaian bukan hanya ketiadaan konflik (negative peace), tetapi juga keadilan, harmoni, dan penghormatan (positive peace). Dalam perspektif ini, bunga menjadi simbol kasih sayang dan persatuan, sementara aksi berbagi air atau buah mencerminkan kebutuhan hidup yang menyatukan manusia.
Ning Lia mengingatkan bahwa demokrasi Indonesia harus tetap bercorak humanis meski diwarnai protes masyarakat. Ia menilai aksi destruktif justru merugikan publik, merusak fasilitas negara, dan menggerus kepercayaan terhadap demokrasi.
“Aspirasi akan lebih kuat terdengar ketika disampaikan dengan kedewasaan dan keadilan. Mari kita jaga Indonesia dengan jiwa damai, sebab bangsa ini berdiri di atas pondasi kebersamaan,” pesan Ning Lia, putri ulama kharismatik KH Maskur Hasyim. (Kiki)
Comment