HEADLINEJATIMNASIONALNEWSNEWS SATUPEMERINTAHANSURABAYA

Desak Dunia Akhiri Penjajahan, Senator DPD RI Lia Istifhama Dan Prabowo Kompak Dukung Palestina

×

Desak Dunia Akhiri Penjajahan, Senator DPD RI Lia Istifhama Dan Prabowo Kompak Dukung Palestina

Sebarkan artikel ini
Desak Dunia Akhiri Penjajahan, Senator DPD RI Lia Istifhama Dan Prabowo Kompak Dukung Palestina
Desak Dunia Akhiri Penjajahan, Senator DPD RI Lia Istifhama Dan Prabowo Kompak Dukung Palestina

Surabaya, Senin 4 Agustus 2025 | News Satu- Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Hj. Lia Istifhama, menyerukan agar semangat kemerdekaan Indonesia dijadikan momen penting untuk menyuarakan pembebasan Palestina dari penjajahan Israel. Lia menyampaikan dukungan penuhnya terhadap sikap tegas Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang lantang menyuarakan kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional.

“Sebagai bangsa yang merdeka dari penjajahan, kita tidak boleh tinggal diam saat rakyat Palestina terus menjadi korban penindasan. Saatnya kita bersatu, tidak hanya untuk mengenang kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memperjuangkan kemerdekaan bangsa lain yang masih dirampas hak hidup dan kemanusiaannya,” tegas Lia, Senin (4/8/2025).

Dikenal sebagai Senator Cantik DPD RI dari Jawa Timur, Lia memandang langkah Prabowo sebagai wujud nyata keberanian Indonesia dalam membela hak asasi manusia dan keadilan global. Baginya, komitmen Prabowo sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia, khususnya dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Konflik berkepanjangan di Palestina, terutama sejak serangan brutal Israel ke Gaza pada Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 36.550 jiwa, mayoritas anak-anak dan perempuan. Tragedi paling memilukan terjadi di Rafah, saat kamp pengungsi Tel Al-Sultan dibakar oleh serangan udara pada 26 Mei 2024. Tragedi itu memicu solidaritas global melalui tagar #AllEyesOnRafah yang viral di berbagai platform media sosial.

“Palestina bukan hanya tanah konflik, tapi simbol peradaban dunia. Sejak zaman Rasulullah, Khalifah Umar bin Khattab, hingga Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, Palestina adalah rumah toleransi dan keberagaman. Kini, tanah itu dikoyak oleh kezaliman modern,” ujarnya.

Ning Lia menyinggung sejarah panjang penderitaan Palestina sejak Deklarasi Balfour 1917, Mandat Inggris 1922, hingga pendudukan Yerusalem pasca-Perang Enam Hari 1967. Menurutnya, dunia telah terlalu lama membiarkan tragedi ini berlangsung.

“Kita berbicara tentang hak asasi manusia, bukan hanya geopolitik. Palestina adalah luka kolektif umat manusia. Dan kemerdekaannya harus menjadi agenda global,” tandasnya.

Lia mengajak seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi muda, agar menjadikan HUT RI ke-80 sebagai titik balik membangun solidaritas kemanusiaan global.

“Kalau Palestina merdeka, dunia belajar bahwa penjajahan bisa dihentikan oleh solidaritas. Inilah semangat kemerdekaan yang sesungguhnya. Mari jadikan 17 Agustus sebagai semangat baru untuk dunia tanpa penjajahan,” pungkasnya. (Kiki)

Comment