Bahkan dalam sidak tersebut, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto sengaja minta didampingi Plt. Sekdaprov, Heru Tjahjono, untuk melihat langsung setiap sudut ruangan di lokasi dimaksud. Mulai dari tempat penginapan di gedung A1 lantai dua dan beberapa penginapan yang menyediakan empat tempat tidur serta delapan tempat tidur.
“Kami langsung mengecek ke lapangan, tidak seperti itu, karena dari kamar perkamar tadi terlihat bahwa kapasitas disesuaikan dengan protokol kesehatan. iIsinya seharusnya empat hanya diisi dua,” ungkapnya, Selasa (18/5/2021).
Bahkan, ada kamar yang seharusnya diisi delapan orang jadi cadangan tempat di Asrama Haji tersebut. Itupun, maksimal hanya diisi oleh PMI dengan jumlah separuh kapasitas dari yang seharusnya, yakni hanya diisi empat orang saja.
Tidak hanya itu saja, Pangdam V Brawijaya dan Sekdaprov Jatim juga melakukan pengecekan pada kebersihan kamar mandi yang masih terjaga dengan baik. Ketertiban dan kebersihan penginapan untuk karantina PMI dijaga dengan kekuatan dua petugas, yakni dari jajaran TNI dan ASN Pemprov Jatim.
Pangdam juga menilai bahwa pada saat awal kedatangan PMI memang banyak yang berkerumun dan terkesan tidak tercukupi, namun bisa terlayani dengan baik. Alhasil, setelah sidak, Pihaknya berpendapat sebenarnya, hanya dikarenakan para PMI yang tidak ingin terpisah dari barangnya. Mereka selalu menjaga barang bawaanya untuk oleh-oleh dari bekerja di luar negeri saja.
“Saat-saat awal tidak ingin berpisah dari barang-barangnya, mereka berkerumun menjadi satu tetapi ketika dilaksanakan pendekatan, nah sekarang bisa kita lihat dari depan tadi tidak ada lagi,” pungkasnya. (Yud)
Comment