News Satu, Surabaya, Rabu 8 November 2023- Menolak pertambangan di Jawa Timur, ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Jatim.
Aksi yang dilakukan ratusan aktivis PMII ini, sempat terjadi bentrokan dengan Polisi, pada saat mereka menutup jalan dan mencoba menerobos masuk barikade kawat duri yang terpasang di depan gerbang masuk kantor DPRD tersebut.
Setelah selama 10 menit kericuhan terjadi, tiga anggota DPRD Jatim komisi D mendatangi massa untuk mendengarkan aspirasi mereka. Kemudian para mahasiswa duduk bersama untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kami (PMII Jatim, red) menolak segala aktivitas pertambangan yang dapat merusak lingkungan dan penghidupan masyarakat,” ujar Korlap Aksi, Moh. Lutfi, Rabu (8/11/2023).
Lanjut Moh. Lutfi, oleh karena itu dirinya meminta DPRD Jatim, khususnya Komisi D untuk melakukan evaluasi dan mengeluarkan rekomendasi agar para tambang ilegal diberi tindakan tegas.
“Sebab, selama ini aktivitas penambangan ilegal yang tersebar di Jawa Timur, cukup meresahkan masyarakat dan juga merusak lingkungan ,” tandasnya.
Selain itu, mereka juga menyalahkan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, yang terus membiarkan aktivitas penambangan ilegal di beberapa daerah di Jawa Timur. Tidak hanya itu, mereka juga mempertanyakan berapa sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diberikan oleh para penambang.
“Berapa yang mereka sumbangkan ke PAD, apakah sektor pertambangan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Kemudian. Yang jelas akibat penambangan ini, rakyat sangat dirugikan,” tukasnya.
Lutfi menegaskan, dalam hal pertambangan atau penambangan ilegal yang marak terjadi di beberapa daerah tersebut, pihaknya meminta DPRD Jatim, Pemprov Jatim dan Polda Jatim untuk menindak tegas.
“Kami minta untuk ditindak tegas, dan diberi sanksi hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku,” pungkasnya. (Andi)
Comment