HEADLINEHUKRIMKRIMINALNASIONALNEWSNEWS SATUTANGERANG

Polres Tangsel Kejar Pengirim Ancaman Bom Ke Dua Sekolah Internasional

×

Polres Tangsel Kejar Pengirim Ancaman Bom Ke Dua Sekolah Internasional

Sebarkan artikel ini
Polres Tangsel Kejar Pengirim Ancaman Bom Ke Dua Sekolah Internasional
Polres Tangsel Kejar Pengirim Ancaman Bom Ke Dua Sekolah Internasional

Tangerang, Kamis 9 Oktober 2025 | News Satu- Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan tengah memburu pelaku teror bom palsu yang mengancam dua sekolah internasional, yakni Jakarta Nanyang School Pagedangan dan Mentari International School (MIS) Tangsel. Pelaku mengirim pesan berisi ancaman ledakan bom dan permintaan tebusan sebesar USD 30.000 atau setara Rp499 juta melalui WhatsApp dan e-mail.

Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Agil Sahril, menyebut pesan ancaman itu diterima oleh pihak sekolah pada Rabu (8/10/2025).

“Pesan ini untuk semua orang, kami telah memasang bom di sekolah kalian,” kata Agil menirukan isi pesan tersebut, Kamis (9/10/2025).

Dalam pesan itu, pelaku mengancam akan meledakkan bom dalam waktu 45 menit jika pihak sekolah tidak mengirim uang ke alamat Bitcoin yang disebutkan. Ancaman tersebut juga memperingatkan agar pihak sekolah tidak menghubungi polisi.

“Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telepon polisi dan kami akan meledakkan bom di tempat itu,” ujar Agil mengutip pesan pelaku yang menggunakan nomor dengan kode negara +234.

Kapolres Tangsel, AKBP Victor Henry Inkiriwan, membenarkan bahwa dua sekolah internasional menerima ancaman yang identik dari nomor yang sama. Namun hasil pemeriksaan di lokasi menunjukkan tidak ditemukan bahan peledak apa pun.

“Kami sudah melakukan penyisiran dan pemeriksaan menyeluruh di dua sekolah tersebut. Hasilnya nihil, tidak ada bom atau benda mencurigakan,” tegas Victor.

Victor menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk melacak pelaku yang diduga menggunakan nomor luar negeri.

“Kami akan ungkap siapa di balik pengiriman pesan teror ini,” pungkasnya.

Polisi juga berkoordinasi dengan unit cyber crime untuk menelusuri jejak digital pelaku, termasuk akun Bitcoin yang digunakan untuk meminta tebusan. Aksi teror bom palsu ini sempat membuat panik orang tua murid dan tenaga pendidik di dua sekolah internasional tersebut. Namun situasi kini telah dinyatakan aman dan kondusif setelah penyisiran aparat keamanan. (Feri)

Comment