News Satu, Internasional, Jumat 24 Maret 2017- Ancaman Amerika Serikat (AS) baik melalui sanksi berlapis maupun invasi, terkait dengan uji rudal nuklir, nampaknya tidak membuat gentar Korea Utara.
“Kami akan terus mempercepat dan memperkuat program nuklir, termasuk mengembangkan rudal balistik antarbenua. Nuklir adalah pedang keadilan yang berharga dan penangkal perang yang paling bisa diandalkan untuk mempertahankan Tanah Air kami,” kata Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Choe Myong-nam, seperti yang dilansir situs Reuters, Jumat (24/3/2017)
Bahka Myong-nam menegaskan, kekuatan militer Korea Utara mampu merespons ancaman perang terbuka dari AS.
“Kami tidak takut ancaman AS. Larangan sistem transaksi internasional maupun sistem keuangan global, tidak akan membuat kami gentar,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, Myong-Nam juga menilai latihan militer gabungan AS dengan Korea Selatan di Semenanjung Korea bukan malah membuat takut negaranya, melainkan malah membuat kukuh Korea Utara untuk melanjutkan program nuklur dengan akselarasi penuh.
“Kalau AS mengira mereka akan membuat kami takut. Mereka akan menyadari bahwa metode mereka gagal total. Serangan (sanksi dan ancaman perang) justru menciptakan permusuhan,” ucap Myong-nam.
Pernyataan diplomat senior Korea Utara ini sebagai respons atas komentar Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, yang menyebut opsi militer tidak tertutup kemungkinan dilakukan ke negeri Tirai Besi itu.
Pyongyang telah melakukan dua kali uji coba nuklir dan serangkaian uji coba rudal sejak awal tahun lalu. Yang terbaru, negeri komunis itu meluncurkan empat rudal balistik ke arah Laut Jepang, dan sedang berusaha mengembangkan rudal-rudal balistik yang bisa menjangkau wilayah AS. (N/ Viva.co.id)
Comment