News Satu, Sumenep, Kamis 8 Juni 2017- Untuk memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat aman dan sehat, Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan pengawasan terhadap peredaran daging di pasar-pasar tradisional. Apalagi di bulan ramadhan, permintaan dan konsumsi daging masyarakat meningkat ketimbang hari-hari biasa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep, Edy Sutrisno, mengatakan, pengawasan tersebut dilakukan oleh tim yang terdiri dari beberapa instansi, termasuk Disperindag dan Dinas Kesehatan untuk mengecek daging yang beredar aman dikonsumsi masyarakat.
“Kita koordinasi terus. Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ditemukan masalah,” kata kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep, Edy Sutrisno, Kamis (8/6/2017).
Edy menjelaskan, daging yang beredar di pasar tradisional merupakan daging asal ternak. Sementara untuk daging impor maupun daging beku tidak ditemukan karena kurang diminati oleh masyarakat. Menurutnya, konsumen sudah cerdas untuk membeli daging segar dan sehat.
“Kita sudah cek. Daging impor ternyata memang kurang diminati oleh masyarakat,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di pasar Anom, harga daging ayam di pasar induk Sumenep itu mengalami kenaikan. Untuk daging ayam potong, mengalami kenaikan harga sebesar Rp 2 ribu dari Rp 28 ribu menjadi Rp 30 ribu perkilogram, sementara untuk daging ayam kampung naik dari Rp 70 ribu menjadi Rp 80 ribu.
“Kalau bulan ramadhan tiap tahun memang mengalami kenaikan mas,” kata Rustini, pedagang daging ayam.
Namun, kenaikan harga tersebut ternyata tidak berlaku bagi komuditas daging sapi. Bahkan daging ternak ini mengalami penurunan harga sebesar Rp 10 ribu dari Rp 120 ribu menjadi Rp 110 ribu perkilogram. Selain itu, permintaan untuk daging sapi sedikit sepi.
“Biasanya saya bisa menjual daging sampai 2 ekor sapi, tapi sekarang cukup satu,” ujar Aminah, salah satu penjual sapi di pasar Anom Sumenep. (Ozi)
Comment