News Satu, Bondowoso, Kamis 11 Juli 2019- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa terjun langsung ke beberapa wilayah24 Kabupaten dan 180 desa se jawa timur yang mengalami kekeringan untuk menyalurkan truk tangki air bersih. Seperti di Kabupaten Bondowoso, Gubernur Khofifah secara langsung menyalurkan 7 truk tangki air bersih dan 120 jirigen serta 120 Sembako kepada warga di dusun jumas Desa gayam kecamatan botolingo.
Bantuan tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai bahan memasak dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat. Pada saat melakukan kunjungan ke Bondowoso, Gubernur Jawa Timur, Khofifah didampingi Bupati dan Forpimda serta OPD terkait di Bondowoso menyampaikan, bahwa kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah karakteristik tanahnya berbatu.
“Ditambah lagi sulitnya sumber mata air,” kata Gubernur Jatim, Kamis (11/7/2019).
Oleh karena itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera turun tangan mengantisipasi, jika sanitasi warga memerlukan intervensi dengan terlebih dahulu mengkordinasikan dengan Pemerintah Daerah setempat.
“Derdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau terjadi pada Agustus mendatang. Namun, Pemprov Jatim akan segera melakukan langkah antisipasi awal dengan lebih strategis bersama Pemkab Bondowoso,” ujarnya.
Khofifah menggambarkan, jika Pemprov Jatim mengirim dan menyiapkan air bersih lewat mobil tangki, warga yang tinggal di daerah yang mengalami kekeringan bisa megatur waktu saat meraka membutuhkan air.
“Bentuk pelayanan seperti ini yang akan memudahkan masyarakat. Karena, kalau tangki mobil air memiliki keterbatasan waktu, namun jika sudah dipindah di tandon air milik masyarakat akan lebih terjamin mendapatkan pasokan air bersih,” ungkapnya.
Ia menjamin, bahwa Pemprov Jatim akan memberikan pasokan air bersih lebih banyak guna mengantisipasi puncak kekeringan yang akan terjadi pada Agustus.
“Kami terus mengantisipasi puncak kemarau yang akan terjadi di bulan Agustus mulai dari sekarang,” jelasnya.
Kemungkinan Nantinya pipa nisasi bisa di siapkan namun untuk menjangkau mata air yang berjarak 20 kilometer dari lokasi. Jika langkah tersebut tidak memngkinkan maka akan memberikan Sumur Bor.
“Jadi kita bersama pemkab akan bersinergi dan memaksimalkan ikhtiar untuk bisa menyediakan air bersih kepada masyarakat di desa yang mengalami kekeringan terutama ketersediaan air bersih di Bondowoso,” tambahnya.
Sementara khofifah minta pemkab Kabupaten Bondowoso besok sudah ada yang diutus terutama Sekda dan Bapeda agar segera membuat pemetaan di sesuatu di buat lenoveksen nya opsi untuk bisa di paparkan secara konfrensif.
“Mmengigat apa yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akan kita lakukan segera mungkin yang di prediksi insyaallah lebih priper,” tutupnya. (Rokib)
Comment