News Satu, Bondowoso, Selasa 14 Juli 2020- Pemkab Bondowoso. Bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (LPMM) lakukan uji coba mengembangkan padi melalui varietas unggul. Tujuannya Uji tersebut untuk mendukung ketahanan pangan di era pandemi Covid-19 serta tantangan Menghadapi perubahan iklim.
Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin menjelaskan, padi varietas unggul bernama HMS 400 akan dikembangkan di desa Suger Lor Kecamatan Maesan.
” Hal ini merupakan sebuah ikhtiar kita dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hal kecukupan pangan di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya saat memberi sambutan Seminar Sehari Pengembangan Padi Varietas Unggul Lokal, di Pendapa Bupati, Selasa (14/7/2020).
Untuk itu Bupati berharap pengembangan kualitas dan kuantitas padi varietas unggul dapat diaplikasikan dengan baik sehingga mampu berdampak pada peningkatan ekonomi petani dan masyarakat.
“Semoga bibit padi varietas unggul ini, dapat mendongkrak ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Didik Hermanto SE., Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (LPMM) DPD Kabupaten Bondowoso mengatakan, Bondowoso dipilih sebagai Kabupaten pertama pengembangan varietas unggul HMS 400, karena pendapatan per kapita paling rendah.
“Varietas tersebut memiliki banyak keunggulan dibanding varietas lainnya. Baik dari segi usia, kuantitas hingga tingkat kerontokan,” ucapnya.
Menurutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi tidak akan mempengaruhi pengembangan varietas unggul. Pasalnya, varietas ini menggunakan pupuk organik.
“Di Desa Suger Lor, ada tiga item yang diuji coba. Cuma perlakuannya berbeda. Yang paling bagus ternyata organik,” tandasnya.
Jika uji coba di desa Suger Lor berhasil, maka pengembangan varietas unggul HMS 400 akan diaplikasikan di tempat lainnya. Bahkan, pihaknya berkomitmen untuk mengawal proses pengembangan varietas unggul hingga seterusnya.
“Anggarannya, kita bersinergi antara pusat dengan daerah,” pungkasnya. (Rokib)
Comment