BUDAYABUDAYA & WISATAHEADLINENEWSPAMEKASANREGIONAL

Meski Pandemi, Kerapan Sapi Piala Presiden Digelar

×

Meski Pandemi, Kerapan Sapi Piala Presiden Digelar

Sebarkan artikel ini
Meski Pandemi, Kerapan Sapi Piala Presiden Digelar
Meski Pandemi, Kerapan Sapi Piala Presiden Digelar

News Satu, Pamekasan, Kamis 12 November 2020- Kondisi wabah Pandemi Covid-19 yang belum mereda rupanya menghalangi Kerapan Sapi Tradisional Piala Presiden 2020 dihelat. Kali ini, akan dipusatkan di Lapangan Kerapan Sapi Priok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur.

Secara teknis telah terpilih jawara kerapan sapi perwakilan 4 kabupaten yakni, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep, yang sempat tertunda dalam gelaran seleksi Kabupaten yang lalu.

Plt Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan menjelaskan, pelaksanaan kerapan sapi tahun ini akan dilaksanakan pada 21 November 2020. Bahkan dalam pelaksanaan akan sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat adanya wabah pandemi covid 19 yang belum reda.

Salah satunya yang membedakan, yakni kerapan sapi gubeng kali ini dilaksanakan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Itu sesuai dengan arahan dan aturan baku dari pemerintah pusat.

“Pelaksanaan kerapan sapi kali ini tanpa penonton. Tim Peserta yang ikut akan dirapid tes terlebih dahulu, dan wajib pakai masker,” katanya, Kamis (12/11/2020).

Kerapan Sapi yang bertajuk Gubeng ini, menurut Alwi akan diikuti 6 sapi terbaik. Baik, 3 juara golongan menang dan 3 golongan kalah yang menjadi pemenang dari masing-masing kabupaten di pulau Madura.

“nantinya, Peserta ada 24 yang mewakili daerahnya dari pemenang golongan menang dan kalah dari masing-masing kabupaten,” tuturnya.

Tetap digelarnya helatan Akbar  kerapan sapi Piala Presiden RI ini, tegas Alwi, merupakan agenda tahunan dengan tujuan melestarikan budaya Madura. Sehingga dengan adanya acara ini hiburan rakyat yang sarat tradisi dan entitas Madura akan terangkat dengan baik. Itu, di tingkat nasional maupun di dunia internasional mengingat banyaknya anemo pecinta Ketapan meski sedang pandemi.

“Agenda yang digelar setiap tahun ini untuk melestarikan budaya Madura, oleh karena tetap digelar dengan berprotokol covid, ” tutupnya. (Yudi)

Comment