News Satu, Pamekasan, Selasa 12 Oktober 2021- Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam melontarkan pernyataan mengejutkan terkait dengan banyaknya pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang dijabat oleh pelaksana tugas (Plt). Terutama yang berada di ranah jabatan strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan Jawa timur.
Itu disampaikan pada khalayak setelah bertubi-tubi mendapat pertanyaan dari anggota DPRD Pamekasan. Terutama, saat rapat paripurna nota penjelasan bupati mengenai raperda tentang APBD kabupaten tahun 2022, pada Senin (11/10/2021) kemarin.
Menurutnya, pola reformasi birokrasi yang dilakukannya cukup efektif bahkan menjadi salah satu program prioritas selama kepemimpinannya. Pasalnya, dibutuhkan kinerja aparatur sipil negara yang cepat dan tepat di era seperti birokrasi masa sekarang.
Bupati Baddrut menyatakan dengan lugas, ada kondisi jabatan Plt itu hal yang disengaja olehnya. Sebab menjadi salah satu strategi jitu untuk saat ini, agar pejabat yang ingin promosi mampu menunjukkan kinerjanya.
“Dalam reformasi birokrasi, sekarang sudah timsel, dan ada yang baru pensiun, di beberapa kabupaten itu menjadi strategi, kenapa strategi? Karena kalau sudah masuk eselon II, itu tidak bisa diturunin ke eselon III lagi, sehingga dicoba dulu kinerjanya bagus atau nggak. Itu sebagian dari strategi, bukan indikator utama,” tukasnya kala itu.
Bupati berprestasi itu lalu contohkan, Kabupaten Banyuangi yang beberapa waktu lalu menjadi kabupaten terbaik di Indonesia meski menerapkan cara dan kondisi yang sama. Saat itu terdapat OPD yang dijabat Plt selama kurun waktu beberapa tahun selama masa jabata Bupati kala itu.
“Jadi begini, di Banyuangi yang kemarin jadi kabupaten terbaik itu, ada satu dinas empat tahun diisi oleh Plt,” tuturnya, Selasa (12/10/2021).
Baginya, soal kekhawatiran jabatan Plt memperlambat kinerja pemerintahan, langsung ditepis Bupati dengan senyum simpul. Hematnya, dengan ada posisi jabatan yang ditempati Plt, menjadi motivasi baru untuk para pejabat agar menunjukkan kinerja terbaik dan prima bagi masyarakat.
“Justru disitu dia menunjukkan kinerja, sekarang kalau sudah eselon II terus nggak kerja gimana? Apa punishment-nya? Jadi lambat kan, kalau masih eselon III mau ke eselon II bekerja luar biasa,” terangnya.(yudi)
Comment