News Satu, Sumenep, Senin 13 Nopember 2017- Menyalanya listrik di Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) merupakan harapan masyarakat setempat, meskipun hanya menyala selama 12 jam saja. Hal itu terjadi, karena pelanggan di Pulau Gili Iyang baru 300 pelanggan, sedangkan untuk bisa menyala selama 24 jam, maka pelanggan di Pulau Gili Iyang harus mencapai 3 ribu.
Namun hal itu membutuhkan waktu dan proses, karena untuk menjadi pelanggan listrik, warga harus mengeluarkan biaya senilai Rp 2,3 juta, jika ingin menikmati penerangan listrik dari PLN.
“Biayanya secara kolektif, sesuai harga nasional, setiap pelanggan dikenakan biaya Rp 2,3 juta-an,” kata H Mathurrahman, Kepala Desa Banraas, Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Senin (13/11/2017).
Ia mengatakan, saat ini pelanggannya baru 300 pelanggan, pelanggan Listrik di Pulau Gili Iyang baru bisa menikmati penerangan listrik selama 12 jam setiap hari. Sedangkan untuk menikmati nyala listrik selama 24 jam, maka pelanggannya harus mencapai 3000 kepala keluarga.
“Sekarang kami menunggu keseriusan masyarakat, kalau pingin nyala 24 jam, ya masyarakat harus jadi pelanggan PLN semua,” tandasnya.
Sementara pada hari Jum’at, 10 November 2017 pembangunan PLTD di Pulau Kangean dinyatakan selesai dan bisa diopreasikan. Pembangunan PLTD itu membutuhkan waktu sekitar satu bulan lebih dari titik nol hingga beroperasi.
Investitasi pembangunan PLTD mencapai Rp12,59 miliar. Perinciannya Rp7,16 miliar untuk pembangunan jaringan dan Rp 5,79 untuk pembelian lahan dan tiga mesin genset. Anggaran tersebut merupakan bersumberkan dari alokasi anggaran dari PT PLN tahun 2017. (Roni)
Comment