News Satu, Sumenep, Senin 11 Desember 2017- Batik Madura merupakan salah satu varian batik yang melengkapi khazanah batik nusantara. Sama halnya seperti batik di daerah lain, batik Madura juga memiliki keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas jika dibandingkan dengan pakaian batik lain seperti Yogyakarta dan Kalimantan.
Prof Mien Rifa’i, peneliti batik nusantara, mengatakan, keunikan yang menjadi ciri khas pakaian batik Madura selain pada motif terletak pada perpaduan atau kombinasi warna. Menurutnya, pakaian batik Madura memiliki paduan warna yang norak.
“Setiap batik ada ciri khasnya masing-masing. Kalau batik Madura itu warnanya norak,” kata Prof Mien Rifa’i, peneliti batik nusantara asal Sumenep, Senin (11/12/2017).
Ia menjelaskan, paduan warna pada batik Madura disebut norak karena para pembatik berani memadukan antara warna gelap dengan warna mentoreng. Namun demikian, hal tersebut tidak mengurangi keindahan dari batik itu sendiri.
“Justru disitulah keunikan dan keindahan dari batik Madura,” ujarnya.
Pria yang saat ini sedang menyusun buku Kamus Batik ini berharap pemerintah daerah lebih gencar dalam mempromosikan batik daerah. Salah satunya dengan membuat program jangka panjang untuk mengenalkan batik batik Madura, khususnya Sumenep kepada masyarakat luas. Sebab menurutnya, batik lokal Madura saat ini masih kalah populer dengan batik di daerah lain.
“Festival batik yang digelar kemarin sudah bagus. Tapi penting juga untuk membuat program jangka panjang tidak hanya pada masa kepemimpinan,” ungkap Prof Mien.
Selain itu, penguatan SDM bagi anak-anak muda juga perlu ditingkatkan. Sehingga produksi batik lokal terus bertahan dari generasi ke generasi.
“Kalau peminat batik saya kira akan terus ada. Tinggal SDM yang perlu terus ditingkatkan,” pungkasnya. (Ozi)
Comment