News Satu, Probolinggo, Sabtu 8 Oktober 2022- Akibat hujan saat mengguyur di kabupaten Probolinggo sebagian petani tembakau mengeluh adanya hujan tersebut. Tembakau milik petani yang sudah dirajang dan dijemur itu terkena hujan, akibatnya warna berubah menjadi merah.
Sadrawi (60) ,warga desa Sokaan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo mengaku tembakau yang dirajang sekitar 2 kwintal miliknya itu dipastikan harganya akan turun dari harga jual sekarang.
“Harga tawar sebelumnya Rp 55 ribu, sekarang kayaknya tidak sampai seharga itu. Sebab, warnanya sudah merah lantaran belum kering,” ujarnya, Sabtu (8/10/2022) kemarin.
Selanjutnya, Sadrawi menjemur kembali tembakau miliknya hingga pukul 14.00 Wib kemarin. Namun belum ada pedagang setempat sepakatkan harga baru setelah tembakau itu terkena air hujan.
“Semoga tidak ada yang terkena hujan sebagian tembakau yang masih belum dipanen. Seandainya nantinya harganya 40 ribu rupiah, kemungkinan rugi 4,5 juta rupiah tembakau saya,” terangnya.
Sementara, Imam Wahyudi salah satu pedagang tembakau setempat mengatakan dirinya masih berdiskusi dengan petani pemilik tembakau soal kwalitas tembakau bewarna merah dan kehitaman kemungkinan besar harganya akan menurun.
“Saya beli tembakau petani saat tembakaunya kering dan berkualitas. Kalau tembakau kondisi rusak dipastikan harga tembakau akan turun dan kita akan lakukan bersama petani untuk rembuk bersama tim terkait,” ringkasnya. (Bambang)
Comment