News Satu, Sumenep, Rabu 31 Mei 2023- Perusakan lingkungan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dilakukan oleh para pengusaha Galian Golongan C (Galian C) ilegal, terus berlangsung.
Bahkan, Pemkab Sumenep maupun aparat penegak hukum (APH) terkesan tutup mata dalam menangani persoalan tersebut dengan dalih tidak ada laporan resmi dari warga. Padahal sudah jelas ada aktivitas galian C ilegal atau tidak mengantongi ijin yang terus beroperasi dengan bebas.
Tidak hanya itu saja, dampak dari galian C ilegal tersebut juga dirasakan oleh warga sekitar. Seperti di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, banyak rumah warga di sekitar Galian C yang rusak dan mereka harus memperbaiki sendiri, karena tidak ada kompensasi dari pengusaha galian C.
“Ini sudah berapa kali saya perbaiki, kalau dihitung mungkin sudah tiga kali dalam setahun,” kata Goni, salah satu Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Rabu (31/5/2023).
Lanjut Goni, untuk memperbaiki rumahnya dirinya sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp 70 juta. Sedangkan, dari pengusaha galian C yang beraktivitas di sekitar rumahnya tersebut terkesan tidak bertanggungjawab.
“Ya tidak ada kompensasi dari pengusaha galian C, bahkan mereka seperti mengabaikan kerusakan rumah kami. Padahal rumah kami rusak akibat dampak dari akitivitas dari galian C mereka,” tandasnya.
Goni mengaku, saat ini dirinya sudah kehabisan biaya dan tidak mampu untuk melakukan perbaikan rumahnya. Sehingga, dengan sangat terpaksa hanya menggunakan batang bambu untuk menopang bangunan rumah, agar tidak ambruk.
“Kami minta Pemkab Sumenep segera mencarikan solusi dan menertibkan galian C ilegal, agar kami yang rakyat kecil dan tidak tahu apa-apa ini, tidak terus menjadi korban,” tukasnya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh warga setempat Syaifuddin. Setidaknya ada sekitar sepuluh rumah yang hampir roboh, diduga akibat dampak Galian C Ilegal. Bahkan, sebagian besar dari bangunan tersebut sudah tidak dihuni. Karena khawatir seketika roboh dan menimpa anggota keluarga.
“Khawatir jelas, kalau sudah begini keadaannya bagaimana,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Pemkab Sumenep Ernawan Utomo, saat dikonfirmasi media melalui media telpon, mengatakan belum bisa memberikan keterangan, karena sedang berada di luar kantor.
“Saya masih di luar,” jawabnya singkat. (Roni)
Comment