Surabaya, Sabtu 15 November 2025 | News Satu- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperluas jejaring perdagangan internasional sebagai upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah. Setelah melaksanakan misi dagang ke sejumlah negara, Pemprov Jatim kini melakukan ekspansi strategis ke Singapura. Program tersebut mendapatkan apresiasi langsung dari Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu, perluasan misi dagang hingga level internasional merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Provinsi Jatim dalam membuka pasar baru bagi pelaku usaha daerah.
“Misi dagang ke mancanegara mencerminkan komitmen kuat Pemprov Jatim dalam membuka peluang baru bagi pelaku usaha daerah serta memperluas pasar ekspor,” ujar Ning Lia, penerima DetikJatim Award 2025, Sabtu (15/11/2025).
Lia menilai keberhasilan ini selaras dengan filosofi ‘Jatim Bisa’, sebuah semangat gotong royong yang mendorong Jawa Timur terus bergerak maju pada sektor ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melanjutkan agenda penguatan ekonomi global melalui program RISING Fellowship, yang bertujuan memperkuat jejaring internasional dan meningkatkan investasi global.
“Kunjungan ke Singapura bukan sekadar diplomasi, tetapi membuka ruang nyata bagi kerja sama ekonomi hijau, investasi, dan peningkatan SDM,” tegas Lia.
Dalam agenda resmi tersebut, Gubernur Khofifah bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Singapura H.E. Vivian Balakrishnan di The White Label, 101 Jalan Sultan, Singapura. Pertemuan itu membahas berbagai bentuk kerja sama strategis, meliputi, perdagangan dan ekspor, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan kualitas pendidikan, carbon credits (kredit karbon), dan peluang investasi hijau dan berkelanjutan.
Khofifah menegaskan, hubungan kerja sama antara Jatim dan Singapura telah lama terjalin dan memberikan dampak ekonomi positif bagi kedua wilayah.
Berdasarkan data BPS per 5 November 2025, ekonomi Jawa Timur menunjukkan tren pertumbuhan signifikan yakni, Pertumbuhan ekonomi 1,70% (q-to-q) tertinggi di Pulau Jawa, dan Pertumbuhan ekonomi 5,22% (y-on-y) melampaui rata-rata nasional 5,04%.
Kenaikan tersebut ditopang oleh sejumlah sektor unggulan, termasuk industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, ekspor barang dan jasa. Selama Januari–September 2025, ekspor Jawa Timur tumbuh 20,23%, dengan nilai mencapai USD 3,86 miliar, serta mencatat surplus perdagangan USD 1,33 miliar.
Program misi dagang antarprovinsi yang digagas Pemprov Jatim juga menunjukkan capaian gemilang. Transaksi tertinggi tercatat di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 1,882 triliun, sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang pelaksanaan misi dagang Jatim.
Gubernur Khofifah menyebut capaian tersebut sebagai bukti nyata kolaborasi seluruh elemen pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. (Kiki)








Komentar