BATUHEADLINEKESEHATANLIFE STYLENEWSREGIONAL

Puluhan Warga Mojorejo Tolak Rapid Test, Tugas Gugus Covid-19 Kota Batu Siapkan Edukasi

216
×

Puluhan Warga Mojorejo Tolak Rapid Test, Tugas Gugus Covid-19 Kota Batu Siapkan Edukasi

Sebarkan artikel ini
Puluhan Warga Mojorejo Tolak Rapid Test, Tugas Gugus Covid-19 Kota Batu Siapkan Edukasi
Puluhan Warga Mojorejo Tolak Rapid Test, Tugas Gugus Covid-19 Kota Batu Siapkan Edukasi

News Satu, Kota Batu, Kamis 9 Juli 2020- Puluhan warga RW 06 Desa Mojorejo Kecamatan junrejo Kota Batu Jawa Timur menolak dirapid test dan di swab oleh Gugus Tugas Covid-19. Meski ada penolakan dari sebagian warga, Pemerintah kota Batu tidak tinggal diam, Pemkot Batu akan siapkan edukasi kepada warga, tentang arti pentingnya Rapid tes dan swab.

Camat Junrejo, Arief Rachman Ardyasana mengatakan dengan adanya warga yang diundang tetapi tidak hadir, Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Junrejo, Pemerintah Desa Mojorejo dan Puskesmas akan melakukan edukasi  dan pemahaman kepada warga.

“Karena tidak datang, bisa juga alasan karena tidak mengerti dan memahami pentingnya dan kegunaan rapid tes dan swab. Kita siapkan solusi yaitu memberikan pendidikan dan pemahaman pada mereka, akan kita undang ulang,” jelas Camat junrejo, Kamis (9/7/2020).

Arief mengungkapkan, swab test massal di Desa Mojorejo  Kecamatan Junrejo dilakukan dengan  alasan. Karena Berdasarkan penelusuran (tracking) ketat tim kampung tersebut ditemukan beberapa kasus positif Covid-19. Peta sebaran Covid-19 kota Batu, di desa Mojorejo  yang terkonfirmasi Positif Covid-19 sebanyak 11 orang, sembuh dua orang meninggal dua orang.

Menurutnya , kegiatan tes massal ini adalah bagian dari fase adaptasi kebiasaan baru (AKB), di mana setelah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Lokal  (PSBL), Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Junrejo fokus melakukan penelusuran di wilayah yang lebih kecil yang berisiko menjadi tempat penyebaran Covid-19.

“Jadi setelah PSBL, kewaspadaan kita tidak turun, malah dinaikan, dan ini Untuk memastikan kita memutuskan untuk menggelar swab test massal agar jika terdapat kasus positif tambahan dapat segera langsung ditangani,” kata Arief.

Arief menambahkan, pelaksanaan swab test akan dilakukan selama satu hari. Hasilnya sendiri akan diketahui dengan cepat karena saat ini kapasitas pemeriksaan swab/rapid test di Desa Mojorejo telah mencapai 253 per hari.

“Pelaksanaan karantina mandiri atau PSBL di kampung itu merupakan contoh yang baik. dengan karantina, penyebaran Covid-19 bisa lebih dikendalikan,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Covid -19, jumlah warga yang mengikuti swab/rapid test masih sedikit,  253 orang.

Adapun jumlah data warga yang saat ini di swab/rapid test RW 06, di  – RT 15 (swab test 7 orang, rapid test 76 orang, jumlah yang di undang 115 orang, yang tidak hadir 39 orang.

Di RT 14 (swab test 7 orang, rapid test 30 orang, jumlah yang di undang 54 orang, tidak hadir 17 orang- RT 16 (swab test 14 orang, rapid test 67 orang, jumlah yang diundang 121 orang, tidak hadir 40 orang, sementara di   RT 23  kawasan yang tidak terdampak ,   atas inisiatif sendiri  11 orang mendaftar dan melakukan rapid test .

Di RW 8 – rapid test 29 orang dari jumlah yang diundang 29 orang. Semua datang  Sedangkan untuk tambahan rapid/swab test yang langsung datang dengan inisiatif sendiri antara lain:  RT 3 RW 1 ada 2 orang, Selain itu ada di  RT 14 RW 6 ada 6 orang,  RT 24 RW 4 = 2 orang, RT 11 RW 8  berjumlah  1 orang,  RT 12 RW 5 ada 1 orang.

Sebelumnya, warga di RW 06 di Desa Mojorejo telah menjalani karantina mandiri sejak 6 Juli 2020. Karantina dilakukan setelah terdapat beberapa kasus positif Covid-19 yang tertular dari pasien positif sebelumnya di kampung itu.  Namun Selama masa karantina, pasien positif justru bertambah kembali.

Sementara itu salah seorang warga RW 06 RT 13 desa Mojorejo mengaku memahami jika dilakukan rapid test dan swab oleh Gugus Tugas Covid-19 yakni tujuannya untuk kebaikan bersama dan mencegah penyebaran virus corona.

“Di RT sini meski tidak ada yang terkonfirmasi positif covid-19, ada 11 warga berinisitif mendaftar ikut test Covid-19.   Agar mereka tahu apakah mereka reaktif apa tidak, tujuan pemkot Batu itu saya kira baik,” pungkasnya. (Wiyono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.