BONDOWOSOHEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB BONDOWOSOREGIONAL

Bupati Salwa Hadiri Penanamam Pisang Cavendis di Serambi Mekkah

×

Bupati Salwa Hadiri Penanamam Pisang Cavendis di Serambi Mekkah

Sebarkan artikel ini

News Satu, Bondowoso, Rabu 19 Februari 2020- Bupati Salwa Arifin, hadiri Penanaman Perdana Pisang Cavendish Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor, di Kecamatan Bener Meriah Aceh (Serambi Mekkah).

Bupati Salwa menjelaskan, pemerintah saat ini tidak hanya menggenjot produk-produk hasil industri, namun juga mendorong peningkatan kinerja ekspor produk-produk yang berasal dari sektor lain, seperti sektor pertanian.

“Sebagai negara agraris, peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional memang semakin penting dan strategis,” ucapnya, Rabu (19/2/2020).

Menurutnya, kontribusi pertanian dalam PDB Indonesia yakni terbesar ketiga setelah sektor industri dan perdagangan.

Bahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Desember 2019 ekspor produk pertanian sebesar 3,61 miliar dolar AS atau meningkat 5,31 persen dibandingkan periode yang sama di 2018, yang ada pada angka 3,43 miliar dolar AS.

“Meningkatnya kinerja ekspor sektor pertanian, salah satunya didorong oleh peningkatan ekspor subsektor hortikultura, khususnya buah pisang, yang merupakan salah satu komoditas buah-buahan tahunan yang memiliki prospek pengembangan. Baik karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang masih terbuka luas,” Jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Bondowoso, Hendri Widotono yang mendampingi Bupati, mengatakan, berdasarkan data dari Trade Map International Trade Statistics (ITC), bahwa sepanjang 2018, Indonesia telah mengekspor pisang sebanyak 30.373 ton ke seluruh dunia.

Ekspor pisang terbesar adalah ke China, yaitu sebesar 17.793 ton atau senilai 8.623 dolar AS, diikuti Malaysia sebesar 4.132 ton atau senilai 1.114 dolar AS, dan Uni Emirat Arab (UAE) sebesar 2.563 ton atau senilai 1.435 dolar AS.

“Namun demikian, permintaan dari negara-negara tersebut masih belum dapat tercukupi oleh Indonesia,” paparnya.

Jadi kata dia, untuk mempercepat program peningkatan ekspor produk pertanian, Kemenko Perekonomian mendorong “Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor” sebagai salah satu Program Prioritas (quick wins) melalui kerjasama kemitraan pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan petani.

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas komoditas pisang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pisang lokal, seperti hotel, restoran, dan katering,” pungkasnya. (Rokib)

Comment