Jelang Natal Dan Tahun Baru, Harga Daging Ayam Merangkak Naik

Spread the love

News Satu, Bondowoso, Senin 14 Desember 2020– Jelang Natal dan tahun baru 2021, harga daging ayam di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, merangkak naik. Kenaikan tersebut sudah terjadi sejak sepekan terakhir ini.

Bu Rere salah satu pedagang daging ayam di pasar induk Bondowoso, Menuturkan harga daging ayam yang semula Rp 14 ribu/kilogram, sekarang menjelang harganya naik menjadi Rp 22.500/kilogram. Namun kenaikan harga daging ayam tersebut, tidak diimbangi dengan jumlah penjualan yang cenderung menurun.

“Sangat jelas darastis turunnya. Yang semula kita bisa ngakat 50 kilo, sekarang hanya 30 kilo,” Tuturnya, Senin(14/12/2020).

Lanjut dia, tak hanya itu pasokan daging ayam dijatah sesuai dengan jumlah pengambilan setiap hari. Sehingga pedagang harus pandai-pandai mengatur stok daging agar persediaan tetap ada.

Baca Juga :  Jelang Natal dan Tahun Baru , Kapolres Batu Cek Harga Sembako

“Mungkin karena harga ayam naik. Seperti pengepul tidak mau nanggung rugi karena pakannya mahal,” tambahnya.

Selain daging ayam, hasil monitoring Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, harga telur ayam ras naik dari Rp. 24 ribu menjadi Rp. 25 ribu. Cabe rawit merah dari Rp. 34 ribu naik menjadi Rp. 36 ribu, cabe rawit hijau dari Rp. 18 ribu naik menjadi Rp. 23 ribu.

Kondisi berbeda terjadi pada harga gula pasir yang tidak mengalami perubahan harga yakno Rp. 12 ribu, tepung terigu tetap Rp. 8 ribu, bawang putih Rp.20 ribu dan bawang merah Rp.30 ribu per kilogram.

Namun untuk harga daging sapi yang tidak mengalami kenaikan. Seperti yang dijelaskan oleh Hj. Rusdi, salah seorang penjual di pasar induk Bondowoso, bahwa harga daging sapi jelang Nataru tidak berubah. Menurutnya, kenaikan harga daging sapi hanya terjadi saat momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri.

Baca Juga :  Jelang Natal Dan Tahun Baru, TNI Polri Di Jawa Timur Diberi Pengarahan

“Kalau yang bagus itu Rp. 110 ribu per kilogram. Kalau yang rawonan itu Rp. 90 ribu,” tandasnya.

Dia yakin, hingga Nataru harga daging sapi tidak akan terjadi kenaikan. Begitu juga dengan jumlah permintaan, tidak mengalami perubahan berarti.

“Yang banyak beli biasanya orang desa. Kalau lainnya paling cuma seperempat, setengah kilo,” pungkasnya. (Rokib)

Komentar