Kasus HIV AIDS Di Bondowoso Selama 5 Tahun Capai 578 Orang

News Satu, Bondowoso, Selasa 1 Desember 2020- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bondowoso dalam lima tahun terakhir (2016-2020) mencapai 578 orang. Jumlah tersebut berdasarkan data dari Yayasan Pemberdayaan Intensif Kesehatan Masyarakat (Yapikma).

Ketua Yapikma Kabupaten Bondowoso, Siwin Soliha mengatakan, di Tahun 2020 ada penambahan 120 tambahan kasus.

“Datanya masih belum masuk semua. Yang sudah mengakses 578.Masih terus progres,” Jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (1/12/2020).

Masih kata Siwin Soliha, dengan penambahan 120 di tahun ini dan data belum masuk semua, maka bisa dinyatakan cukup tinggi. Dengan kematian mencapai 20.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini. Kan kami kesulitan untuk mobile. Musimnya kan masih pandemi,” jelasnya.

Adapun untuk penularannya paling banyak melalui hubungan seksual.

“Kebanyakan menikah. Pasangannya sudah positif duluan. Biasanya seperti itu,” imbuhnya.

Selain itu, penyakit tersebut juga dibawa oleh warga Bondowoso yang pulang dari perantauan.

“Jadi pulang membawa penyakit itu. Ada kasus dari luar negeri juga ada,” jelasnya.

Berdasarkan data tahun sebelumnya, kasus tertinggi di Bondowoso ada di Kecamatan Sumberwringin.

“Tapi tahun ini tinggi juga untuk Maesan dan Tlogosari. Kemarin juga tinggi Tenggarang,” jelasnya.

Menurutnya, penderita HIV/AIDS tak harus dijauhi. Karena penularan penyakit tersebut tak sebahaya Covid-19 atau TBC. Yaitu tidak melalui udara dan percikan ludah.

“HIV/AIDS tidak mudah menular, karena penularannya melalui hubungan seksual. Kedua melalui ASI (Air Susu Ibu). Dan terakhir melalui darah,” paparnya.

Di tubuh manusia, lanjut dia, memang terdapat beberapa cairan. Tetapi tidak menularkan. Misalnya air mata dan ludah.

“Sekalipun makan bareng, bersalaman itu tidak menularkan. Bahkan meskipun seseorang terkena darah penderita tapi dalam posisi tidak terluka. Maka berpotensi tidak menularkan,” tandasnya.

Ia berharap, masyarakat Bondowoso tetap menjaga diri dari penyakit HIV/AIDS.

“Namun tidak harus mengucilkan penderitanya,” Pungkasnya. (Rokib)

Komentar