AGROBISNISBONDOWOSOEKONOMIHEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB BONDOWOSOREGIONAL

Tak Ada Perhatian Pemerintah, Nenek Di Bondowoso Harus Tinggal Di Gubuk Reyot

×

Tak Ada Perhatian Pemerintah, Nenek Di Bondowoso Harus Tinggal Di Gubuk Reyot

Sebarkan artikel ini
Tak Ada Perhatian Pemerintah, Nenek Di Bondowoso Harus Tinggal Di Gubuk Reyot
Tak Ada Perhatian Pemerintah, Nenek Di Bondowoso Harus Tinggal Di Gubuk Reyot

News Satu, Bondowoso, Rabu 10 Februrari 2021- Tak adanya perhatian dari Pmerintah, seorang nenek berumur 83 tahun harus tinggal di gubuk reyot. Nenek tersebut adalah Mbah Satriya Warga Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur.

Mbah Satriya yang kini hidup sebatangkara, harus tetap beetahan disebuah gubuk yang sudah tidak layak huni. Bahkan hampir roboh dan tidak ada sekat antara tempat tidur dengan dapur. Di dalam rumah mbah Satriya tidur bersama sampah yang ia pungut.

Mbah Satria tinggal di rumah tak layak huni berdiameter 4×3 m2 di dekat bantaran sungai tepatnya di RT 24 Rw 08. Ia tinggal terpisah dengan ke-dua anaknya yang masing-masing telah berkeluarga.

Mirisnya Perempuan berusia 83 tahun ini tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah daerah maupun pusat sejak lima tahun terakhir. Atau semenjak ditinggal mati suaminya.

“Saya tidak pernah menerima bantuan,” katanya, Rabu (10/2/2021).

Dulu, saat masih tinggal bersama suami, mbah Satriya adalah salah satu penerima bantuan beras untuk masyarakat miskin (Raskin). Namun, sepeninggal suaminya, bantuan tersebut dicabut.

“Tidak dapat setelah suami saya meninggal,” ucapnya.

Menurut Ketua RT setempat, mbah Satriya juga tidak tersentuh bantuan sosial Covid-19. Anehnya, justru yang keluar sebagai penerima Bansos adalah Almarhum suaminya. Alhasil, bantuan tersebut tidak bisa ia wakilkan.

“Kemarin pas Covid-19 dia dapat bantuan, tapi atas nama suami. Suaminya meninggal, karena bukan namanya jadi dia dicoret. Katanya kecamatan mau diganti namanya. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar,” ujar Sri Ningsih. (Rokib)

Comment