News Satu, Brebes, Jumat 26 Oktober 2018- Ratusan petani di Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa harus alih profesi menjadi kuli panggul di pasar dan abang becak. Hal itu terjadi, karena lahan pertanian yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka tidak produktif lagi.
Kondisi sawah mereka, saat ini retak dan kering. Bahkan irigasi tanahnya retak – retak, terlihat tidak ada sumber mata air yang dimanfaatkan oleh para petani. Kekeringan terjadi sejak bulan Juni 2018.
Sawin (43) salah seorang Petani di Desa Luwung Gede Rt. 05 Rw. 05, Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, mengatakan untuk tanaman padi dalam 1 petak biasanya menghasilkan 3 kwintal padi hasil panen.
“Akan tetapi, sekarang hanya menghasilkan 2 kwintal padi basah,” ujarnya, Jumat (26/10/2018).
Dengan minimnya air dan areal pertanian yang kering seperti itu, membuat tanaman bawang merah milik para petani nyaris mengalami gagal panen. Bahkan, para petani terpaksa harus memanennya lebih awal, sehingga hasilnya tidak maksimal.
“Ya semuanya hampir gagal panen, dan untuk mengurangi kerugian, kami terpaksa memanennya lebih awal,” akunya.
Warga berharap, agar adanya bantuan dari Pemerintah untuk menyuplai air bersih. Sebab untuk mendapatkan air bersih mereka harus menempuh jarak yang lumayan jauh.
“untuk kebutuhan memasak dan minum, kami terpaksa harus mengambilnya dari sumur yang jaraknya lumayan jauh,” pungkasnya. (M.Yadi)
Komentar