News Satu, Sumenep, Jumat 2 Februari 2018- Setiap curah hujan tinggi, terkadang terjadi genangan air atau banjir di sejumlah jalan protokol dan pemuiman warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), karena tidak mampunya menampung debit air. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya langsung membuat konsep penanganan banjir di wilayah perkotaan Sumenep.
Dalam konsep penanganan banjir tersebut, Dinas PU PRKP dan Cipta Karya menganggarkan dana sebesar Rp 7 miliar. Rencananya dana tersebut akan dibuat untuk Normalisasi saluran Drainase Jalan Raya Gapura ke Kali Patrian sebesar Rp 650 juta, Pembangunan Saluran Drainase di lokasi Jalan Kartini, Jalan Jati Mas ke kali Patrian dengan nilai anggaran Rp 4 miliar.
Selain itu, Dinas PUPR dan Cipta Karya juga akan membangun kolam Detensi sebesar Rp 925 juta yang berfungsi untuk mengurangi luapan air dari kali marengan, rencananya akan diletakkan di Desa Kolor, dan normalisasi Saluran di wilayah Koramil Kota ke kali Patrian yang nilai anggarannya Rp 800 juta.
“Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air atau banjir di wilayah perkotaan, kami akan melakukan normalisai terhadap sejumal drainase. Bahkan pada tahun 2018 ini, kami telah menganggarkan Rp 7 miliar normalisasi drainase tersebut,” kata Bambang Irianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya, Jumat (2/2/2018).
Ia menerangkan, pembangunan fasilitas saluran air seperti drainase dan daerah serapan yang mampu menyerap air di saat hujan memang harus dilakukan pada saat ini. Sehingga, ketika hujan deras turun, debit airnya tidak tumpah ke jalan protokol atau menggenangi pemukiman warga. Sebab, selama ini semua saluran air menuju ke Kali Marengan, sehingga selalu terjadi genangan air atau banjir di sejumlah Jalan Protokol di Kabupaten Sumenep.
“Semuanya mengarah ke Kali Marengan, sehingga tidak mampu menampung debit air yang cukup besar tersebut. Jadi kami harus memecah saluran air tersebut, yakni ke Kali Marengan dan Kali Patrian, selain itu juga membuat kolam Detensi untuk menampung air,” ungkapnya.
Dalam penanganan banjir di wilayah perkotaan, Dinas PU PRKP dan Cipta bekerjasama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA). Sehingga, penanganan banjir setiap hujan lebat turun bisa diatasi dan tidak lagi dikeluhkan warga.
“Saya selalu berkoordinasi dengan Dinas SDA dalam penanganan banjir di wilayah perkotaan. Sebab penanganan banjir ini harus ada sinergiritas antar OPD, jadi di Dinas menangani masalah Drainase, sedangkan di SDA masalah penyerapan airnya,” pungkas mantan Kepala Disbudparpora Sumenep ini. (Roni)
Komentar