News Satu, Probolinggo, Selasa 19 November 2024 – Menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024, wacana serangan fajar atau politik uang kembali menjadi sorotan hangat di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Istilah yang mengacu pada praktik pemberian uang untuk mempengaruhi pilihan pemilih ini, semakin sering dibicarakan di kalangan masyarakat yang cemas akan dampaknya terhadap kualitas pemilu.
Di tengah maraknya isu ini, masyarakat yang kurang teredukasi masih rentan terhadap iming-iming uang dari para calon atau tim suksesnya. Meskipun Pilkada 2024 diharapkan menjadi momentum untuk memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif, seperti peningkatan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan, praktik politik uang tetap menjadi tantangan besar bagi integritas pemilu.
Menanggapi maraknya dugaan serangan fajar, Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan, mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan bukti politik uang. Johan menegaskan, jika ada temuan yang cukup bukti, pihaknya siap melakukan tindakan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami mengimbau kepada warga untuk segera melaporkan jika menemukan bukti kuat adanya praktik politik uang. Jangan ragu, laporkan ke kami agar kami bisa melakukan analisis dan penindakan,” ujar Johan melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/11/2024).
Johan menambahkan, serangan fajar tidak hanya merugikan kualitas demokrasi, tetapi juga berpotensi berujung pada sanksi pidana bagi para pelaku. “Baik pemberi maupun penerima politik uang akan dikenakan sanksi pidana. Ini adalah pelanggaran hukum yang harus ditindak tegas,” lanjutnya.
Meski masyarakat di Probolinggo sebagian besar mengaku khawatir dengan praktik serangan fajar, ada pula harapan agar pemilu kali ini berjalan lebih bersih.
Johan mengimbau masyarakat untuk tidak hanya berperan sebagai pemilih, tetapi juga sebagai pengawas yang aktif dalam menjaga kelancaran Pilkada.
“Kami membutuhkan peran serta masyarakat dalam memastikan Pilkada berjalan sesuai aturan. Jangan takut untuk melaporkan jika menemukan politik uang atau pelanggaran lainnya,” pungkasnya.
Dalam konteks ini, kehadiran masyarakat sebagai pengawas pemilu sangat penting untuk memastikan terciptanya Pilkada yang demokratis dan bersih dari kecurangan.
Dengan banyaknya isu serangan fajar yang beredar, kualitas demokrasi dalam Pilkada 2024 masih menjadi tanda tanya besar. Meskipun Bawaslu sudah siap menindak tegas pelaku politik uang, keberhasilan dalam menjaga integritas pemilu sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
“Masyarakat Kota Probolinggo diharapkan bisa lebih cerdas dalam memilih, serta tidak mudah tergoda dengan iming-iming uang sesaat yang dapat merusak masa depan politik daerah mereka,” pungkasnya. (Bambang)