BONDOWOSOHEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB BONDOWOSOREGIONAL

Desa Suger Lor Bondowoso Dapat Penghargaan

×

Desa Suger Lor Bondowoso Dapat Penghargaan

Sebarkan artikel ini
Desa Suger Lor Bondowoso Dapat Penghargaan
Desa Suger Lor Bondowoso Dapat Penghargaan

News Satu, Bondowoso, Selasa 3 Desember 2019- Desa Suger lor berhasil mendapat penghargaan salah satu desa terinovatif  di Jawa Timur tahun 2019 oleh.Dinas  Pemberdayaan Masyarakat Desa jawa timur diHotel The Singhasari Malang.

Muhammad yasin,Kepala Dinas Pemberdayaan Desa  Jawa timur meyerahkan secara langsung pengharagaan kepada Kepala Desa Suger Lor.

“Ini merupakan satu satunya di Bondowoso, dalam Kompetisi Inovasi Desa (Sinode Saya) tingkat Jawa Timur bidang Penggunaan TTG (Tehnologi Tepat Guna) dan Pengelolaan Air Bersih (pengeboran Sumur),” katanya, Selasa (3/12/2019).

Kepala Desa Suger Lor, Menyampaikan terimakasih,Berkat kerja sama nya atas diraihnya pengharapan Desa inovasi.ini merupakan berkat kerja keras Tim pendamping ,BUMDes serta pihak terkait lain.

“Terima kasih kepada tim pendamping, BUMDes serta warga, dan seluruh pihak yang berperan. penghargaan ini kami

Inovasi pipanisasi leter “U” ini, membuat Tim Pendamping Desa, Tim Pendamping Lokal Desa, TIK, dan tenaga ahli juga mendapatkan penghargaan atas kerjasama yang dibangun dalam mewujudkan air bersih di Suger Lor.

“Kedepannya, kami berkomitmen akan  terus meningkatkan inovasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika sebelumnya masyarakat Cuci, Mandi dan BAB ke sugai. Kini masyarakat Suger Lor sudah merubah pola hidupnnya.

“Program ini dikelola oleh BUMDes Sumber Hidayah yang dananya bersumber dari Dana Desa (DD). Sementara setiap pengguna menggunakan water meter,” tandasnya.

Dari 1200 KK di Desa Suger Lor Kecamatan Maesan Bondowoso, sudah ada 450 KK pengguna air bersih dengan inovasi AKRAB yang disediakan pemerintah Desa. Namun, dalam satu water meter bisa ada dua sampai tiga KK yang menggunakan, dan untuk pembayaran  Masyarakat hanya dikenakan biaya Rp 900 permeter kubik dan biaya beban Rp 1.000 setiap bulan.

“Jadi perbulannya, masyarakat hanya mengeluarkan biaya Rp 30.000. Sementara untuk pengusaha di atas Rp 50.000,” pungkasnya. (Rokib)

Comment